Padang, majalahintrust.com— PT Pegadaian kembali menyapa sivitas akademika Universitas Andalas melalui program Pegadaian Goes to Campus yang digelar pada Kamis, (22/5) di Convention Hall Kampus Limau Manis.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang edukasi literasi keuangan bagi mahasiswa, tetapi juga menjadi momentum penting penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Pegadaian dan Universitas Andalas terkait beasiswa pendidikan serta hibah riset kebencanaan.
Deputy Bisnis Area Padang PT Pegadaian, Heru Susanto, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pegadaian sebagai lembaga jasa keuangan yang telah berusia 124 tahun memiliki peran strategis dalam mendorong inklusi dan literasi keuangan masyarakat Indonesia.
“Literasi keuangan adalah fondasi bagi pertumbuhan ekonomi yang stabil dan inklusif,” tegasnya.
Ia mengungkapkan bahwa berdasarkan data tahun 2024, indeks literasi keuangan nasional mencapai 65,43%, sedangkan inklusi keuangan sebesar 75,2%. Data tersebut menunjukkan korelasi positif antara tingkat pendidikan dan literasi keuangan: lulusan perguruan tinggi mencatat indeks 98,54%, SMA sederajat 88,29%, SMP sederajat 73,18%, dan mereka yang belum sekolah sebesar 51,3%.
Pegadaian, lanjutnya, menjalankan tanggung jawab sosial dan lingkungannya melalui tiga pilar utama: Pendidikan, Lingkungan, dan UMKM. Di Pilar Pendidikan, Pegadaian telah bermitra dengan 22 universitas di Indonesia, termasuk Universitas Andalas yang resmi bergabung sejak tahun 2023. Kerja sama ini mencakup program literasi keuangan, pemberian beasiswa kepada mahasiswa, serta dukungan terhadap riset kolaboratif.
Sebagai bentuk implementasi Pilar Pendidikan, acara ini menghadirkan narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan PT Pegadaian untuk membekali mahasiswa dengan pengetahuan finansial yang relevan dan aplikatif.
Sesi utama diisi oleh Dedy Nur Arifin, Analis Direktorat Pengaturan PVML OJK, yang membahas kerangka regulasi dan tantangan literasi di kalangan generasi muda, serta Hijrian Sekar Widanti, Spesialis Divisi Bisnis Bullion PT Pegadaian, yang mengangkat tema menarik tentang konsep Bullion Bank dan pemanfaatan logam mulia dalam sistem keuangan modern.
“Investasi terbaik adalah investasi pada sumber daya manusia. Beasiswa ini adalah bentuk nyata dari dukungan kami terhadap generasi muda yang memiliki semangat belajar dan berkarya,” ujar Heru.
Rektor Universitas Andalas, Dr. Efa Yonnedi, Ph.D., dalam sambutannya menyambut baik kegiatan ini dan menyebut tema literasi keuangan bagi generasi muda sebagai hal yang sangat relevan dan strategis. “Kita hidup di era kemudahan akses finansial dan konsumsi digital yang tinggi. Tanpa literasi yang memadai, hal ini bisa menjerumuskan generasi muda pada jebakan ekonomi jangka panjang,” jelasnya.
Menurutnya, literasi keuangan bukan sekadar memahami pengeluaran atau produk perbankan, melainkan mencakup kemampuan mengelola sumber daya secara bertanggung jawab, membangun kebiasaan menabung, berinvestasi cerdas, dan menyadari risiko keuangan sejak dini.(*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.