Lima Puluh Kota, majalahintrust.com – Dalam upaya membentuk karakter generasi muda yang religius dan berakhlak mulia, Pemerintah Kabupaten Lima Puluh Kota melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) resmi meluncurkan Program “Sakato Mangaji” di SMP Negeri 1 Luak, Selasa (27/5/2025).
Program ini merupakan bagian dari komitmen pasangan Bupati H. Safni dan Wakil Bupati Ahlul Badrito Resha dalam menanamkan nilai keagamaan di lingkungan pendidikan.
“Sakato Mangaji” mewajibkan seluruh siswa dan guru untuk membaca Al-Qur’an selama 15 menit sebelum proses belajar mengajar dimulai. Kegiatan ini dirancang sebagai bagian dari pembiasaan positif guna menanamkan nilai-nilai religius dan membangun karakter anak sejak dini.
“Ini adalah program unggulan yang menjadi bagian dari 100 hari kerja kami. Kami ingin membudayakan kecintaan terhadap Al-Qur’an, karena membentuk sumber daya manusia yang unggul tak hanya soal akademik, tapi juga spiritual,” ujar Bupati Lima Puluh Kota, H. Safni dalam sambutannya.
Ikut hadir, Ketua TP PKK Lima Puluh Kota, Asra Yanti Safni,Forkopimda, Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan, Afri Efendi, Forkopinca dan Korwil-Korwil Pendidikan se Lima Puluh Kota.
Menurutnya, pendidikan yang berlandaskan nilai keagamaan akan memperkuat mental generasi muda dalam menghadapi tantangan zaman. “Dengan Al-Qur’an, kita tanamkan akhlak dan karakter mulia. Ini bagian dari solusi untuk berbagai persoalan bangsa,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Afri Efendi, menjelaskan bahwa program ini akan diujicobakan di empat satuan pendidikan sebagai sekolah percontohan atau piloting. Empat sekolah tersebut yakni TK Pembina Sarilamak, UPTD SDN 04 Sarilamak, UPTD SMPN 1 Luak, dan UPTD SMP 1 Payakumbuh.
“Ke depan, semua satuan pendidikan di bawah naungan Disdikbud akan melaksanakan program ini secara menyeluruh. Tujuannya adalah menanamkan kebiasaan baik dan memperkuat karakter religius di sekolah,” kata Afri Efendi.
Program Sakato Mangaji juga selaras dengan visi dan misi Pemkab Lima Puluh Kota untuk mewujudkan masyarakat yang berkarakter, religius, dan berbudaya. Ini merupakan bentuk ikhtiar bersama dalam memajukan pendidikan yang tidak hanya mencetak generasi cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual. rio
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.