Take a fresh look at your lifestyle.

Dorong Masyarakat Sumbar Cintai Pangan Lokal, Mahyeldi Buka Smart Food B2SA

0 34

Padang, majalahintrust.com – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, membuka acara Smart Food B2SA (Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman) berbasis potensi sumber daya lokal bertajuk “Untuk Ranah Minang Tagok Pangan” di halaman Kantor Dinas Pangan Provinsi Sumbar, Rabu (5/11/2025).

Acara berlangsung meriah dengan berbagai kegiatan menarik seperti Festival Minang Day Culinary, lomba olahan pangan lokal, Pangan Got Talent, apresiasi untuk P-KRPL, hingga gelar pangan murah yang ramai dikunjungi masyarakat. Tercatat, lomba olahan pangan lokal diikuti oleh 19 perwakilan kabupaten/kota se-Sumatera Barat.

Dalam sambutannya, Mahyeldi menyebut program Smart Food B2SA sebagai langkah penting untuk membangun masyarakat yang sehat, mandiri, dan peduli gizi.

“Kegiatan ini sangat strategis karena berkaitan langsung dengan pangan yang sehat, bersih, dan berkualitas,” ujarnya.

Gubernur menegaskan, perhatian pemerintah terhadap urusan pangan bukan hanya soal ketersediaan, tapi juga keamanan dan kehalalan.

“Kita tidak hanya bicara cukup makan, tapi juga makan yang aman dan halalan thayyibah. Itu kewajiban pemerintah memastikan rakyat mendapat pangan yang layak,” tegas Mahyeldi.

Mahyeldi turut mengingatkan pentingnya diversifikasi pangan untuk mengurangi ketergantungan pada beras. Ia mengajak masyarakat memanfaatkan potensi pangan lokal seperti ubi, labu, sagu, dan pisang sebagai sumber karbohidrat yang sehat dan ekonomis.

“Konsumsi beras kita masih tinggi. Karena itu, diversifikasi pangan harus kita dorong. Ubi, labu, dan sagu bisa jadi bahan makanan bergizi dan lebih hemat. Di Mentawai, misalnya, bisa makan pisang dengan gulai ikan, lamak bana tu!” ucapnya disambut tawa hadirin.

Gubernur juga menyoroti pentingnya pengawasan terhadap jajanan anak sekolah. Ia meminta Dinas Pangan dan OKKPD daerah memastikan seluruh makanan yang dijual aman dan bebas dari bahan berbahaya.

“Kalau ada kasus keracunan, dapurnya harus ditutup sementara dan dievaluasi. Ini soal kesehatan masyarakat, jadi tidak boleh disepelekan,” tegasnya lagi.

Menurut Mahyeldi, menjaga ketahanan pangan bukan hanya soal memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi juga bagian dari menjaga stabilitas bangsa.

“Bahkan, katanya perang dunia nanti bisa dipicu oleh persoalan pangan. Jadi, menjaga ketahanan pangan itu sama dengan menjaga ketahanan bangsa,” ujarnya.

Di akhir sambutannya, Mahyeldi mengajak seluruh pihak untuk terus mengembangkan potensi pangan lokal agar Sumatera Barat menjadi daerah yang mandiri dan cukup pangan.

“Semoga masyarakat Sumbar selalu tercukupi pangannya dan dijauhkan dari makanan yang membahayakan kesehatan,” tutupnya sambil membuka acara secara resmi dengan pembacaan Basmalah.

Sementara itu, Kepala Dinas Pangan Sumbar Iqbal Ramadi Payana menyampaikan bahwa kegiatan ini mendukung Peraturan Presiden Nomor 81 Tahun 2024 tentang percepatan diversifikasi pangan.

Berbagai program telah dijalankan, di antaranya Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan (P-KRPL), Peningkatan Pengolahan dan Pengembangan Pangan Lokal, serta Kampanye Menu Makan Sehat B2SA.

Iqbal juga melaporkan, Sumatera Barat kini menempati posisi delapan besar nasional dengan skor Pola Pangan Harapan (PPH) 89,0 pada 2024 bukti kemajuan dalam keberagaman konsumsi pangan masyarakat.

Acara ini turut dihadiri oleh perwakilan Badan Pangan Nasional, Bupati dan Wakil Bupati se-Sumbar, Ketua Tim Penggerak PKK, BKOW, Dharma Wanita Persatuan, serta perwakilan Bank Indonesia, Bulog, dan berbagai unsur masyarakat lainnya. ns-adpsb-cen

Tinggalkan pesanan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.