Padang, majalahintrust.com – Kejaksaan Tinggi Sumatra Barat (Sumbar) siap melaksanakan pengamanan Pembangunan strategis nasional milik Balai Wilayah Sungai Sumatra V Padang Kementerian PUPR.
Proyek strategis nasional tersebut merupakan proyek peningkatan sistem pengendalian banjir fase II yang berlokasi di Kota Padang sebagai lanjutan dari master plan 1996.
Pemaparan proyek tersebut dilaksanakan di Kantor Kejaksaan Agung. Direktur D pada Jaksa Agung Muda Intelijen Kejagung RI Patris Yusrian Jaya beserta jajaran dan Asisten Intelijen Kejaksaan Tinggi Sumbar Mustaqpirin beserta jajaran telah mendengarkan langsung paparan dari pihak BWS Sumatera V dalam rapat yang digelar di Kantor Kejagung RI di Jakarta pada Kamis (1/8).
“Kejati Sumbar siap mendampingi proyek strategis nasional tersebut. Kami telah mendengarkan pemaparan langsung dari Kepala Balai Wilayah Sungai V,” kata Mustaqpirin dihubungi dari Padang, Kamis malam dilansir Antara.
Ia mengatakan pendampingan proyek strategis nasional tersebut bertujuan untuk memastikan proyek berjalan sebagaimana rencananya.
“Pendampingan proyek strategis nasional merupakan tugas direktif dari Presiden ke Kejaksaan dalam rangka memitigasi ancaman gangguan hambatan serta tantangan (AGHT) terhadap proyek strategis,” katanya.
Pihaknya berkomitmen untuk mendukung supaya proyek memiliki nilai, mutu, tepat waktu dan tepat sasaran.
“Harapannya adalah kepentingan masyarakat dapat terpenuhi dalam proyek, dan manfaatnya dirasakan oleh masyarakat Padang,” jelasnya.
Mustaqpirin mengatakan pendampingan proyek strategis yang dilakukan pihaknya tetap memperhatikan berbagai prinsip yang berdasarkan pada peraturan Perundang-undangan.
Prinsip itu yakni obyektifitas, profesional, koordinasi, kerahasiaan, netralitas, dan akuntabilitas dalam pelaksanaan proyek.
Diketahui proyek strategis peningkatan sistem pengendalian banjir fase II Kota Padang atau Urban Flood Control System Improvement in selected Cities phase II sedang berlangsung.
Lokasi proyek berada di beberapa kawasan dalam Kecamatan Koto Tangah yakni Kelurahan Pasie Nan Tigo, Lubuk Biaya, dan Batipuah Panjang.
Kehadiran proyek strategis tersebut perlu didukung agar banjir yang kerap terjadi di Padang bisa diatasi dan dikendalikan.(*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.