Padang, majalahintrust.com – Wakil Gubernur Sumatera Barat Vasko Ruseimy telah mengeluarkan instruksi kepada Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi untuk mewajibkan seluruh sekolah menengah atas menyelenggarakan ekstrakurikuler silek tradisi Minangkabau. Kebijakan ini disambut antusias oleh para pelestari budaya lokal.
Sepdi Hidayatullah, salah satu pelestari silat tradisi, menyampaikan rasa syukur dan kegembiraan atas program yang dicanangkan Wakil Gubernur tersebut.
“Alhamdulillah, dalam tahun ini silek tradisi Minangkabau mendapat kebahagiaan karena Bapak Wakil Gubernur Vasko Ruseimy telah membuat program untuk silek tradisional masuk sebagai ekstrakurikuler di sekolah-sekolah,” ungkap Sepdi Hidayatullah.
Sepdi Hidayatullah yang merupakan praktisi aktif dalam pelestarian warisan budaya ini mengaku sangat terbantu dengan adanya dukungan kebijakan dari pemerintah daerah.
Sejak tahun 2018, dirinya telah memulai aktivitas mengembangkan silat tradisional di berbagai institusi pendidikan.
Saat ditemui di SMA 1 2X11 Kayu Tanam, Kabupaten Padang Pariaman, Hidayatullah menyaksikan langsung antusiasme siswa-siswi yang sedang menjalani latihan silek tradisi.
Kegiatan tersebut menunjukkan implementasi nyata dari program yang telah dicanangkan.
Ia mengpresiasi langkah Wagub Vasko lantaran apa yang menjadi cita-cita para guru dan pendahulu saat ini sudah dapat terwujud.
“Semoga silek tradisional Minangkabau ini dapat menjadi ikon di tempatnya sendiri di Minangkabau,” harapnya sembari menyampaikan salam hormat kepada Wagub Vasko.
Dihubungi terpisah, Wagub Sumbar, Vasko Ruseimy menegaskan bahwa silek tradisi bukan sekadar seni bela diri biasa, melainkan mengandung filosofi mendalam yang bermanfaat bagi pembentukan karakter generasi muda.
“Silek tradisi bukan sekadar seni bela diri, tetapi mengandung banyak filosofi bermanfaat bagi generasi muda,” katanya.
Lebih lanjut, Vasko menjelaskan dampak positif yang diharapkan dari implementasi program ini. Menurutnya, ketika silek hidup dalam diri generasi muda, maka tawuran tidak akan memiliki tempat di nagari mereka.
“Silek tradisi Minangkabau bukan sekadar seni gerak, tetapi merupakan laku ibadah. Setiap langkah dimulai dengan niat, setiap gerakan dituntun oleh adab,” papar Vasko sembari menjelaskan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam warisan budaya tersebut.
Wakil Gubernur menekankan bahwa silek Minangkabau merupakan warisan budaya yang identik dengan pembentukan kepribadian generasi.
Program ini diharapkan dapat menghasilkan generasi yang kuat secara fisik, jernih jiwa, dan santun dalam bersikap.
Selain itu, program ekstrakurikuler Silek Tradisi Minangkabau ini diharapkan dapat memperkuat identitas budaya lokal sekaligus membentuk karakter positif siswa di seluruh Sumatera Barat. ns-adpsb-dskmf
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.