Padang – Jalan nasional yang menghubungkan segitiga emas pariwisata Kabupaten Solok Selatan dengan Kabupaten Kerinci dan Kabupaten Pesisir Selatan semakin terkoneksi dengan baik. Pasalnya perbaikan di dua ruas tersebut dilakukan setiap tahunnya.
Sebagai gambaran,kucuran dana ruas jalan dari Lubuk Selasih hingga Batas Kerinci tahun 2019 dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Pemerintah Pusat melalui Ditjen Bina Marga Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang Kementerian PUPR sebesar Rp 217 miliar. Sementara perbaikan ruas jalan dari Tapan Pesisir Selatan hingga Batas Sungai Penuh tahun lalu sebesar Rp 17 miliar.
“Ruas jalan Solok Selatan dengan Pesisir Selatan dibangun Kementerian PUPR memang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat di berbagai sektor. Salah satunya sektor pariwisata,”ucap Kepala BPJN III Padang Aidil Fiqri Jumat (28/2).
Konektivitas jalan yang berkualitas dikatakan Aidil, tentu membuat sektor pariwisata daerah segitiga emas itu bakal semakin meningkat pesat. Karena wisatawan yang bakal berkunjung tidak perlu cemas lagi dengan akses menuju lokasi wisata.
“Peningkatan sektor wisata disana ditunjang oleh kondisi jalan yang representatif. Jika tidak representatif, pastinya wisatawan kesulitan kesana,”jelas Aidil.
Kepala Dinas Pariwisata Sumbar Novrial dalam kegiatan Raker Himpunan Keluarga Kerinci dan Seminar Nasional Pengembangan Kepariwisataan Kerinci di Cibubur baru baru ini mengatakan, rencana konektivitas pariwisata segitiga emas ini sudah selayaknya diwujudkan.
Karena secara pilihan destinasi wisata dan atraksi di daerah itu sangat variatif. Disamping kultur budaya dua daerah memiliki kesamaan, keindahan bentang alam disana juga menjadi potensi besar untuk dikembangkan.
Mulai dari sungai, air terjun, danau, kebun teh, gunung, hutan tropis, kawasan geopark, sejarah budaya dan pemerintahan PDRI (rumah Mande Rubiah dan Kantor Pemerintahan PDRI di Bidar Alam), pantai dan pulau-pulau kecil di kawasan Mandeh.
Bahkan untuk jarak wilayah antara Padang dengan Kerinci, baik melalui Solok Selatan ataupun Pesisir Selatan lebih dekat dibandingkan dari Kanupaten Kerinci ke Kota Jambi.
“Seperti jarak tempuh Kota Padang menuju Kabupaten Kerinci via Solsel hanya ditempuh 7 jam. Bahkan Sungai Penuh melewati Pessel juga 7 jam. Sementara Kota Jambi – Kerinci ditempuh 9 jam. Alternatif jalur udara Jambi – Kerinci saat ini hanya dilayani 1 flight ATR yang saat ini juga menghadapi kendala cuaca dataran tinggi dengan posisi 3.805 meter dpl,”rincinya.
Novrial juga katakan, rencana konektivitas pariwisata ini perlu ditindaklanjuti dalam komitmen bersama, antar daerah Provinsi Sumbar – Jambi dan Kabupaten/ Kota terkait. Karena memiliki potensi besar untuk dikembangkan, supaya menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD), dengan semakin banyaknya wisatawan yang datang.
Dengan adanya iven Tour de Singkarak (TdS) antara Sumbar – Jambi disebutkan Novrial, juga sebagai salah satu sarana mempromosikan pariwisata daerah yang berkaitan.
“Selain iven TdS, promosi bersama terhadap konektivitas pariwisata Sumbar-Kerinci ini dapat melalui berbagai media lokal, nasional dan internasional, desain rute dan paket wisata terintegrasi di kawasan segitiga dan upaya lain-lain yang dapat menarik orang tahu dan datang dalam kunjungan wisata pada daerah ini”, harapnya.(ridho)