Mahyeldi Apresiasi Pusat Pelatihan Endolaparoskopi, Menkes Dorong Pemerataan Layanan Minim Luka

Padang, majalahintrust.com – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah menghadiri Workshop Endoscopy sekaligus peresmian Endo-Laparoscopy Education and Training Center di RSUP Dr. M. Djamil Padang, Jumat (28/11/2025). Kegiatan ini juga dihadiri langsung oleh Menteri Kesehatan RI.

Dalam sambutannya, Mahyeldi menyebut kehadiran pusat pelatihan tersebut sebagai langkah besar bagi Sumbar untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan, terutama untuk tindakan bedah minimal invasif. Ia menegaskan bahwa Pemprov Sumbar mendukung penuh kebijakan Kementerian Kesehatan dalam memperkuat ketersediaan dokter spesialis sesuai amanat UU Kesehatan 2023. Saat ini, Sumbar memiliki delapan dokter bedah digestif, dan lima di antaranya bertugas di RSUP Dr. M. Djamil.

Pada sesi arahan, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan target pemerintah agar layanan laparoskopi bisa tersedia di seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa teknik bedah minimal invasif menawarkan tiga keuntungan utama: risiko infeksi lebih rendah, lama perawatan lebih singkat, dan biaya lebih efisien.

Budi juga menugaskan RSUP Dr. M. Djamil bersama para dokter seniornya untuk menjadi pengampu bagi 514 kabupaten/kota dalam pengembangan layanan laparoskopi, terutama untuk kasus-kasus seperti kantung empedu, usus buntu, hernia, dan masalah kandungan.

Selain itu, Menkes turut menyoroti tingginya harga alat kesehatan di e-katalog dan menegaskan pentingnya pengadaan tanpa praktik mark-up.

Sementara itu, Direktur Utama RSUP Dr. M. Djamil, Dovy Djanas, memaparkan bahwa rumah sakit saat ini tengah bergerak menuju standar layanan berlevel Asia dengan dukungan teknologi modern dan SDM kompeten. Ia menjelaskan sejumlah capaian, mulai dari status sebagai pusat transplantasi ginjal di Indonesia bagian barat hingga pengembangan berbagai program fellowship.

RSUP M. Djamil juga telah meluncurkan inovasi tes molekuler cepat yang mampu mendeteksi infeksi kurang dari 24 jam.

Menurut Dovy, keberadaan Endo-Laparoscopy Education and Training Center menjadi tonggak penting dalam memperkuat Center of Excellence sekaligus mempersiapkan tenaga medis menghadapi era bedah modern yang lebih aman, cepat, dan efisien. ns-adpsb-cen

Comments (0)
Add Comment