Ketua DPD Partai Gerindra Sumbar Andre Rosiade menyebutkan, Gerindra telah menyiapkan dua orang saksi di 12.548 TPS di seluruh Sumatera Barat. Tak hanya itu sebanyak 25.096 orang saksi itu juga sudah diberi pelatihan di kantor-kantor DPC Gerindra Kabupaten/Kota selama sepekan terakhir.
“Alhamdulillah, kita sudah menyiapkan saksi dua orang di seluruh TPS se-Sumbar. Tentunya ini akan membuat lancar dan tertibnya pelaksanaan Pilkada serentak. Tentunya semuanya telah kami berikan pembekalan di Partai Gerindra,” kata Anggota Komisi VI DPR RI ini, Senin (7/12).
Andre mengatakan, dengan saksi yang lengkap di semua TPS maka hasil Pilgub dan Pilkada Kabupaten/Kota lebih cepat diketahui. Karena, sudah ada tim yang siap menghimpun hitung cepat atau quick count. Saat ini, tim sedang bekerja untuk memastikan semua kelengkapannya.
“Kami menyiapkan saksi-saksi untuk mengawal suara di TPS, sekaligus untuk memastikan hasil quick count dan dan real count. Jadi kami ingin semua mengawal hasil Pilkada ini dengan baik, agar berlangsung secara jujur dan adil (jurdil),” kata Andre.
Andre juga menyerukan kepada warga Sumbar agar mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) pada Rabu (9/12) mendatang. Karena, satu suara saja bisa menentukan nasib Sumbar dan Kabupaten/Kota yang menggelar Pilkada serentak lima tahun mendatang.
“Kami sejak dimulainya tahapan Pilkada serentak sudah mewanti-wanti semua warga Sumbar agar mendatangi TPS memberikan hak suaranya. Kami terus berkeliling. Pasalnya, ada keraguan di tengah pandemi Covid-19, warga atau pemilih enggan pergi ke bilik suara karena takut tertular virus,” kata Andre.
Selain itu, kata Andre, masih ada warga Sumbar yang belum mengetahui kapan masa pencoblosan dilakukan. Apalagi soal siapa yang akan mereka pilih, karena sosialisasi yang mungkin belum sampai. Karena itu, dalam tiga hari tenang ini, dia meminta penyelenggara dan pemerintah daerah, agar menyerukan pemilih mendatangi TPS.
Andre meminta Komisi Pemilihan Umum (KPU) agar memastikan semua petugas KPPS (kelompok penyelenggara pemungutan suara) memahami aturan protokol kesehatan (prokes) dan tidak menjadikan TPS sebagai titik penyebaran Covid-19. Dia yakin, KPU telah memberikan pelatihan dan sosialisasi kepada penyelenggara ujung tombak Pilkada itu. (*)