PADANG – Wali Kota Padang Hendri Septa menyambut baik dengan terus banyaknya dukungan dan sinergi dari berbagai pihak dalam mendukung kemajuan pembangunan dan juga mengatasi berbagai persoalan di Kota Padang sejauh ini. Termasuk dukungan dari kalangan akademisi atau perguruan tinggi.
Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Padang, kita tentu bersyukur dan berterima kasih sekali atas dukungan dari berbagai pihak untuk kebaikan dan kemajuan Kota Padang. Kali ini dukungan datang dari Universitas Bung Hatta (UBH) Padang yang juga menggandeng Circular Connect Foundation (CCF), yaitu sebuah yayasan peduli lingkungan yang beroperasi di negara Norwegia.
Hal itu diungkapkan Wali Kota Padang saat menerima kunjungan dari Pimpinan CCF Norwegia Dr. Arswendi bersama Wakil Rektor III UBH Dr. Hidayat, ST.MT beserta jajaran di kediaman resminya, Kamis (20/1/2022).
Juga hadir di kesempatan itu Mr. Michell Rohman, tenaga ahli dari GIZ-Jerman/Center for International Migration and Development (CIM) yang tengah berada di Padang sebagai ‘integrated expert’ mendukung program Waste Management of Batang Arau River (pengelolaan limbah Sungai Batang Arau).
Wako mengatakan, pertemuan ini begitu penting karena membahas sinergi dalam upaya optimalisasi penanganan dan pengelolaan sampah khususnya di Kota Padang.
Apalagi Pemko Padang, guna mengatasi persoalan sampah masih menjadi pekerjaan rumah (PR) yang sedang di pikirkan dan upayakan solusinya saat ini.
Alhamdulillah untuk upaya tersebut kali ini kita mendapat dukungan dari CCF Norwegia yang bekerja sama dengan UBH Padang. Apa saja bentuk upaya yang akan dilakukan nantinya siap kita dukung. Termasuk mengajak para investor serta stakeholder lainnya dalam menyukseskan konsep ini,” cetus Wako didampingi Kabag Kerjasama Erwin M.
Sementara itu Pimpinan CCF Dr. Arswendy menyebutkan, dirinya bersama pihak UBH telah sepakat menerapkan konsep tentang pemanfaatan dan pengelolaan sampah yang terintegrasi di Kota Padang.
“Tujuannya adalah bagaimana persoalan sampah di Kota Padang yang per harinya mencapai 600 ton dapat dikurangi. Hari ini konsep tersebut kita sampaikan kepada Pak Wali Kota, semoga upaya ini dapat kita kerjasamakan ke depan bersama Pemko Padang dan pihak lainnya,” sebutnya.
Selanjutnya Dr. Arswendy juga membeberkan, berdasarkan pengalamannya sewaktu menjadi Diaspora di Norwegia, ia mendapati sampah tidak lagi menjadi beban bagi pemerintah atau masyarakat di negara setempat.
Bahkan justru sebaliknya, malah dari pengelolaan sampah yang dilakukan mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
“Untuk itu dalam penerapan konsep pengelolaan sampah yang akan kita bikin untuk Kota Padang ini kita telah menggandeng UBH sebagai penggerak yang dimulai dari tingkat kampus. Alhamdulillah Pemko Padang seperti disampaikan Bapak Wali Kota hari ini juga menyatakan siap bersinergi,” ungkap dia.
Lebih lanjut dipaparkannya lagi, sesuai kesepakatan bersama untuk penerapan konsep ini nantinya bakal mengaktifkan dan melibatkan sebanyak 200 ribu peserta didik di Kota Padang untuk peduli terhadap sampah.
“Peduli terhadap sampah di rumahnya masing-masing atau pun dimana mereka berada. Semoga dengan upaya itu akan mengurangi sampah yang tercecer di jalan. Kemudian dengan kemampuan mereka dalam melakukan pemilahan terhadap sampah semoga juga bermanfaat secara ekonomi,” tukuknya membeberkan.
Ia pun tak menutup kemungkinan nantinya kita juga akan melakukan pengelolaan sampah berskala industri. Seperti pemanfaatan teknologi Refuse Derived Fuel (RDF) selaku teknologi yang mengolah sampah menjadi energi biomassa yang selanjutnya digunakan sebagai sumber energi.
“Untuk lokasinya sudah disediakan di kawasan industri terpadu Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Air Dingin,” pungkasnya.(*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.