Padang – Kementerian BUMN tengah melakukan pembentukan holding Rumah Sakit BUMN sejak tahun 2018. Ada tiga fase yang dilakukan, demi tercapainya tujuan dari holding dimaksud.
Hal ini bertujuan untuk memberikan penyediaan kesehatan yang berkualitas, peningkatan jaringan dan skala bisnis, pengembangan kapabilitas dan inovasi, serta melakukan integrasi dan sinergi ekosistem sektor kesehatan nasional.
Holdingisasi RS BUMN tersebut terdiri dari 3 fase, yakni fase 1, 2 dan 3. Fase 1 dan Fase 2 merupakan proses holdingisasi berupa model Ownership, dan Fase III merupakan model Operatorship.
RS PT Pertamina Bina Medika IHC/Pertamedika IHC ditunjuk Kementerian BUMN menjadi koordinator Holding RS BUMN. Pertamedika IHC melakukan kerjasama manajemen operasional dengan 34 rumah sakit BUMN lain dimana dikelola oleh 18 PT Rumah Sakit BUMN, diantaranya dengan Semen Padang Hospital.
Guna semakin memperkuat Holdingisasi perusahaan RS BUMN, Pertamedika IHC laksanakan kegiatan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama Operasional dengan 18 RS BUMN Fase III yang digelar di Synergy Lounge Gedung Kementerian BUMN pada Rabu 16 Desember 2020.
Pada acara tersebut turut hadir Menteri BUMN Erick Thohir, Wamen I BUMN Budi Gunadi Sadikin, Direktur BUMN, serta para Direktur PT RS BUMN. Dari Semen Padang Hadir Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri dan Ketua Yayasan Semen Padang Iskandar Zulkarnain Lubis.
Kerjasama Pada Fase III ini merupakan model kerjasama manajemen operasional meliputi 5 ruang lingkup utama meliputi Operasional, Tenaga SDM Perbantuan, Pemasaran, Pengembangan Keilmuan dan Sistem Informasi & Teknologi.
Dalam arahannya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan, pembentukan Holding RS BUMN ini diharapkan tak hanya mampu menjadi semangat dalam memberikan kemudahan untuk melayani masyarakat, namun juga mampu meningkatkan peran dalam menjaga ketahanan kesehatan nasional yang dapat diwujudkan lewat 4 objektif strategis,
“Rumah Sakit BUMN secara bersama dalam Grup IHC, berpotensi untuk meningkatkan peran dalam ketahanan kesehatan nasional , dapat diwujudkan melalui empat objektif strategis, yaitu penyediaan layanan kesehatan berkualitas, peningkatan jaringan dan skala, pengembangan kapabilitas dan inovasi, serta integrasi dan kolaborasi ekosistem kesehatan nasional,” ujarnya.
Erick menyebut, penandatanganan kerjasama ini sekaligus menjadi landasan dan juga pernyataan bahwa sejak hari ini, koordinasi pengelolaan seluruh rumah sakit BUMN sebanyak 69 rumah sakit dengan kapasitas lebih dari 7000 tempat tidur dilakukan melalui PT Pertamina Bina Medika IHC selaku Holding Rumah Sakit BUMN.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama Pertamedika IHC dr. Fathema Djan Rachmat mengungkapkan rasa optimisnya, terhadap sinergi RS BUMN yang akan menjadi gebrakan baru industri layanan kesehatan di Indonesia.
“Kolaborasi bersama ini merupakan strategi utama Pertamedika IHC untuk membangun Quality of Care dan membangun efisiensi di Industri Kesehatan yang lebih baik. Sehingga pelayanan kesehatan yang memiliki standar pelayanan terbaik yang sama pada seluruh jaringan dapat terwujud. Kita dapat berkontribusi dalam membangun ketahanan kesehatan nasional yang lebih kuat yang mampu berkompetisi secara global.” ujar dr. Fathema Djan Rachmat.
Sementara itu, Ketua Yayasan Semen Padang (YSP) melalui Sekretaris YSP Eko Bagus Priyuantoro mengharapkan agar kerjasama ini dapat memberikan dampak positif kepada pihak yang saling menjalin kerjasama.
“Semoga kerjasama ini dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik baik kepada Yayasan Semen Padang pada umumnya dan Semen Padang Hospital pada khususnya,”pungkasnya. (ridho)