Malang – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mendorong para profesor dan peneliti di Tanah Air untuk terus melakukan riset dan inovasi, sampai karya atau teknologi yang dihasilkan bermanfaat bagi masyarakat. Hal tersebut disampaikan Basuki saat menghadiri acara Pengukuhan Profesor Universitas Brawijaya Malang, Rabu (13/11/2019).
“Profesor harus bisa lebih lagi, sebelum hasil penelitiannya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Saya sering menyampaikan profesor tidak hanya smart tetapi juga wisdom dan akhlakul karimah,” kata Basuki.
Gelar Profesor Universitas Brawijaya diberikan kepada Pitojo Tri Juwono atas penelitiannya tentang perspektif manajemen dan Rekayasa Sumber Daya Air dalam Rencana Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur dan Amin Setyo Leksono atas penelitianya tentang Peningkatan Peran Komunitas Arthropoda khususnya di Agroekosistem untuk Pengendalian Hama.
Basuki mengatakan profesor harus menjadi motor penggerak pengembangan sumber daya manusia di setiap institusi yang menaunginya, terlebih saat ini Pemerintah tengah fokus dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia dalam program lima tahun ke depan.
Pada kesempatan tersebut, Menteri Basuki mengapresiasi penelitian yang dilakukan Prof. Pitojo tentang pentingnya ketersediaan air, khususnya dalam pembangunan sebuah kota baru.
“Paper-nya Prof. Pitojo tentang ketersediaan sumber air baku di calon Ibu Kota Negara di Kaltim adalah one step ahead, antisipasif, karena yang pasti dibutuhkan pertama kali adalah air dan energi,” tutur Basuki.
Menurut Basuki, Kementerian PUPR telah mempersiapkan pembangunan 3 bendungan dan 1 Intake Sistem Penyediaan Air Minum dari Sungai Mahakam untuk mendukung ketersediaan air baku di IKN. Ketiga bendungan dan 1 Intake tersebut akan memenuhi kebutuhan air baku untuk 1,5 – 2 juta pupulasi dengan asumsi konsumsi air 300 liter/hari/orang.
“Bendungan yang kecil bisa untuk amenitis, sebagai komponen Kota Cerdas, Forest City maupun smart Metropolis. Sementara bendungan satu yang besar untuk ketersediaan air baku konsep perencanaan menggabungkan ruang biru dengan ruang hijau.,” ujar Basuki.
Pada program kerja 2020-2024, Menteri Basuki juga menyampaikan, penyediaan sumber daya air tetap akan menjadi salah satu prioritas Kementerian PUPR, dimana akan terus dilakukan pembangunan bendungan, jaringan irigasi, embung, dan penyediaan air baku.
“Untuk program 2020 – 2024, kita masih akan membangun bendungan. Dari 61 bendungan, 16 diantaranya sudah selesai pada kurun waktu 2015 – 2019. Sedangkan 45 bendungan lainnya saat ini dalam tahap konstruksi dan akan kita lanjutkan. Lima tahun kedepan (2020 – 2024) kita akan tambah lagi 15 bendungan sehingga tahun 2024 diharapkan semuanya dapat selesai,” tutur Basuki.
Hadir mendampingi Menteri Basuki Direktur Jenderal (Dirjen) Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Khalawi Abdul Hamid dan Dirjen Sumber Daya Air Hari Suprayogi. (*)