BBWS Sumatera VIII Sukses Bangun Proyek Pengendalian Banjir Sekanak – Lambidaro
PALEMBANG – Sungai Sekanak salah satu sungai yang berada di pusat kota Palembang, Sumatera Selatan. Sungai sepanjang lebih kurang 11,7 km itu bila musim hujan rawan akan banjir. Ini karena sungai Sekanak tersebut tidak mampu menampung air sehingga bila hujan deras dan lama mau tidak mau airnya akan meluap sehingga samping kiri dan kawasan itu akan tergenang.
Bahkan sebelumnya sungai tersebut terkesan jorok akibat banyak sampah sehingga ia menyumbat aliran air. Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kota Palembang terus berbenah dengan melaksanakan normalisasi sungai sehingga alirannya menjadi lancar dan dijadikan tempat wisata baru, dengan menggandeng Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Sumatera VIII Palembang.
Alhasil, tak sia-sia BBWS Sumatera VIII Palembang selesaikan dengan baik pekerjaan infrastruktur pengendali banjir Sekanak – Lambidaro, pada tahun anggaran 2021. Pekerjaan yang memakan waktu selama delapan bulan tersebut, membuat Kota Palembang semakin sedap dipandang, sehingga menjadi daya tarik wisata bagi masyarakat setempat.
Kepala BBWS Sumatera VIII Maryadi Utama mengatakan, tujuan utama pekerjaan ini adalah untuk mengembalikan fungsi sungai sebagai pengendali banjir dan juga sebagai sumber air untuk kebutuhan masyarakat nantinya. Selain itu juga memperbaiki sempadan sungai dengan membangun pedestrian, agar air tidak meluber ke luar sungai saat intensitas hujan tinggi.
Pekerjaan Pengendalian Banjir Sekanak – Lambidaro tahun 2021 ini ucap Maryadi, dilaksanakan sepanjang 500 meter dengan anggaran Rp 45 miliar. Pengerjaan tahap awal dimulai dari tahap awal dimulai dari Jembatan Karang Jalan Merdeka hingga Jembatan PIM, dengan lebar sungai 4-8 meter.
BBWS Sumatera 8 juga melakukan pengerukan sedimen sedalam dua meter dari dasar sungai, untuk menambah kapasitas tampungan air. Fungsi lainnya adalah supaya sungai ini juga berfungsi sebagai salah satu transportasi sungai, yang dapat dilalui oleh kapal penumpang.
“Tanda tangan kontrak kita laksanakan pada 1 Februari, ground breakingnya pada 5 Mei. Alhamdulillah hingga akhir Desember pekerjaan selesai dan sudah bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Palembang,”tutur Maryadi
Pembangunan pada tahun ini disebutkan Maryadi baru masuk tahap pertama dari total panjang 11 km perencanaan awal. Karena proyek ini merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan perencanaan pekerjaan kontruksi hingga 2023.
Untuk tahun 2022, pekerjaan pengendalian banjir Sekanak – Lambidaro akan dilaksanakan sepanjang 1,5 km yang mengarah ke daerah Lambidaro. Anggaran yang bakal digelontorkan pada tahun 2022 sebut Maryadi mencapai Rp 98 miliar.
Ia menambahkan, bahwa masalah terbesar revitalisasi sebuah sungai bukan pembangunannya, tetapi perawatannya. “Akan ada nanti namanya masalah non-struktural yang mencangkup perawatan, pembersihan, pemberdayaan warga sekitar dan komunitas agar sungai ini terus bersih dan tidak kumuh,” katanya.
Maryadi menambahkan bahwa pihak BBWS akan bekerja sama dengan Pemkot dan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) untuk menertibkan bangunan liar pada wilayah sekitar sungai supaya rapi, bebas masalah, dan aman untuk dipakai warga.(*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.