Bertemu di Halal Bihalal, Ketua DPRD Padang Ucap Terimakasih dan Bersyukur Atas Perjuangan Fauzi Bahar dan tim atas Ditolaknya SKB tiga menteri
Padang, — Kegiatan Halal bihalal di Masjid AL Munawwarah, Kelurahan Gunung Sarik, Kecamatan Kuranji, Sabtu (22/5) malam mempertemukan Empat tokoh terkemuka di Kota Padang yakni, Ketua DPRD Padang Syafrial Kani, Mantan Walikota Padang dua priode Fauzi Bahar, anggota DPRD Sumbar Evi Yandri dan Ketua LPM Kota Padang Irwan Basir Dt. Rajo Alam.
Dikesempatan itu, Ketua DPRD Padang Syafrial Kani mengucap syukur atas perjuangan mantan walikota Padang dua periode Fauzi Bahar, perjuangan bersama tim yang telah berjuang menggugat Surat Keputusan Berama ( SKB) tiga menteri dan telah dikabulkan oleh Mahkamah Agung ( MA).
” Perjuangan yang tidak mudah apa yang dilakukan oleh kakanda Fauzi Bahar. Beliau hadir dalam kondisi darurat. Terbukti dengan telah dibatalkannya SKB tiga menteri oleh Mahkamah Agung. Bisa dikatakan kakanda Fauzi Bahar Umar bin Khattab dimasa sekarang, ” kata Syafrial Kani yang diamini oleh empat tokoh lainnya.
Ketua DPC Gerindra Padang itu menambahkan, akibat SKB tiga menteri bila tidak dibatalkan akan menggangu sendi adat maupun agama yang telah berjalan selaras selama ini, yakni adat basandi syarak, syarak basandi kitabullah.
“Kami mengucapkan terimakasih atas perjuangan kakanda Fauzi Bahar bersama LKAMM serta puluhan kuasa hukum yang telah berjuang dan akhirnya MA membatalkan SKB tiga menteri tersebut,” katanya.
Hal lain disampaikan dan menjadi perhatian, Syafrial Kani yang bergelar Datuak Rajo Jambi ialah berbagai persoalan yang ada di kota Padang saat ini jarang diketahui dan harus dicarikan solusinya secara bersama oleh umat seperti bahaya narkoba, tingkat perceraian yang tinggi dan maraknya pedagang yang ketergantungan dengan rentenir.
“Sekedar informasi angka perceraian pada tahun 2017 berjumlah 2.311 itu angka yang tidak sedikit, artinya turunan banyak akibat rapuhnya keluarga di Kota Padang, seperti kenakalan remaja, LGBT dan tindakan menyimpang lainnya,” sebutnya.
Ia menyebutkan, hal ini tidak bisa dibiarkan, semua persoalan yang terjadi saat ini harus segera diselesaikan secara bersama.
Persoalan umat ini sebutnya jangan sampai ini menjadi bom waktu untuk masyarakat kota Padang. Jangan sampai masuk dalam golongan orang-orang yang dzalim, karena membiarkan kondisi kota Padang saat ini. Maka dari itu, kami di DPRD Padang akan segera segera membuat rancangan perda inisiatif yakni perda masjid Paripurna.
“Jadi persoalan yang sangat pelik hari ini harus diselesaikan bersama, kembali ke Masjid yang menjadi salah satu alternatif untuk memecahkan persoalan-persoalan umat akhir-akhir ini.” sambungnya.
Ia menambahkan, nanti Masjid dijadikan sentral semua persoalan umat.”Di Masjid akan lahir yang namanya ekonomi Syariah. konsepnya, wakaf, zakat, infak dan sedekah.” tukasnya.
Sementara, Fauzi Bahar mengatakan, pentingnya akidah kepada anak-anak generasi penerus di ranah Minang.
“Apabila SKB ini diberlakukan sangat berbahaya bagi dunia pendidikan. Hari mungkin tidak terasa mungkin dampaknya nanti. Namun, Alhamdulillah yudikatif dalam hal ini Mahkamah Agung jernih menilai dan berpihak kepada kita.” kata tokoh pencetus pesantren Ramadhan dan Jilbab di Kota Padang itu.
Ia menambahkan, apabila SKB itu diberlakukan merupakan ancaman terberat bagi generasi muda dan anak-anak di Sumbar.
” Terimakasih kepada, perantau, tokoh-tokoh minang maupun ulama-ulama, niniak mamak, nundo kandung dan cadiak pandai yang telah memberikan dukungan moril serta kekompakannya dan mendukung untuk menolak SKB tiga menteri.” tandasnya.
Kegiatan tersebut juga diisi dengan tausiyah serta dihadiri oleh Camat Kuranji serta elemen masyarakat lainnya seperti majelis taklim, karang taruna dan organisasi masyarakat lainnya.(kld)