KAMANG – Sabtu kemaren menjadi hari sangat penting bagi warga Kampung Kamang Mudiak Agam, tempat asal dan kelahiran Cagub Sumbar Irjen Pol (P) Drs H Fakhrizal, MHum.
Mereka sempat berlama lama bertemu dengan Ijal – panggilan akrab Jenderal Fakhrizal sejak kecil hingga sekarang.
Ijal dijamu orang kampungnya di sebuah posko FaGe di Kamang Mudiak. Posko itu cukup sederhana dan mampu menampung puluhan warga yang duduk di dalamnya. Sebagian memilih berdiri di sekitar posko, meski hari panas terik saat itu.
Jenderal Fakhrizal datang dengan pakaian khasnya selama jadi Cagub. Celana kain coklat berkantong banyak, baju putih dan berkopiah hitam.
Tapi saat di lapangan, Jenderal Fakhrizal lebih suka memakai celana kain berkantong banyak itu. Mungkin supaya terlihat lebih bernuansa lapangan.
Saat berada di posko Fage itu, Jenderal Fakhrizal kembali mengalami tekanan adrenalin, saat seseorang yang sudah lanjut usia tapi tak dikenali namanya, saat bersalaman dengan Fakhrizal, sempat berbisik ke telinga Fakhrizal.
“Lengkapi kebanggaan kami Ijal dengan cara engkau menjadi Gubernur Sumbar,” bisik lelaki tua itu, namun sempat terdengar oleh telinga wartawan yang meliput kunjungan Fakhrizal itu.
Ijal, anak miskin saat sekolah karena gaji ayahnya sebagai anggota TNI tidak seberapa, kini menjadi jenderal polisi dan menjadi calon gubernur Sumbar. Ia memang amat dibanggakan orang kampungnya.
Menanggapi permintaan orang tua tadi, Fakhrizal tak langsung menjawab. Sejenak Ijal terdiam dan tersenyum. Tak lama setelah itu, barulah Fakhrizal menjawab. “Insya Allah, doakan Ijal lancar lancar saja menuju kursi Gubernur Sumbar,”.
Lelaki tua itu pun membalas ucapan Fakhrizal. Ia menuturkan saat Fakhrizal menjadi Kapolda Sumbar, orang Kamang sudah bangga dengan Fakhrizal. Apalagi menjadi Gubernur. Lama sudah orang Kamang memimpikan putra daerahnya menjabat sebagai pemimpin di Sumbar ini.
“Jadi Kapolda saja, kami orang di Kamang ini sudah bangga. Apalagi jadi Gubernur. Kami bangga punya anak seperti kamu Jal. Insya Allah kami selalu mendoakan,” ucapnya.
Bagi Fakhrizal, pesan ini merupakan titah yang harus diwujudkan. Walaupun berasal dari mulut masyarakat di Kamang Mudiak, tetapi pesan ini sudah mewakili seluruh orang Agam. Pastinya, baik buruknya kepemimpinan Fakhrizal akan mempengaruhi marwah urang Agam.
“Insya Allah saya akan melakukan yang terbaik untuk Sumbar. Baik buruk saya sebagai putra asli Kamang bakal berimbas pada marwah dan martabat urang Agam, khususnya orang Kamang. Saya tidak ingin menorehkan hal yang buruk. Sosok pemimpin pasti akan dikenang lama. Makanya saya ingin mengangkat nama orang Agam dengan kinerja dan prestasi nantinya,” kata Fakhrizal.
Untuk melengkapi kebanggaan urang Agam, khususnya urang Kamang, Fakhrizal meminta doa dan dukungan seluruh orang Agam untuk bisa melancarkannya menjadi Gubernur Sumbar. (*)