Padang – Bank Indonesia mengeluarkan kebijakan menggratiskan biaya transaksi non tunai. Biaya dibebankan ke toko/pedagang (Merchant Discount Rate/MDR) melalui QRIS dari semula sampai Mei 2020 menjadi September 2020.
Kebijakan ini diterbitkan di tengah tekanan ekonomi akibat pandemi virus corona atau covid-19. Kebijakan ini merupakan hasil kesepakatan bersama antar pelaku di sektor pembayaran dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI).
“Harapannya, kebijakan ini dikeluarkan untuk memberi angin segar bagi masyarakat,”Ucap Kepala Kantor Bank Indonesia Sumbar Wahyu Purnama saat resmikan pemakaian transaksi digital QRIS Dewan Mesjid Indonesia (DMI) Kota Padang bekerjasama dengan Bank Nagari, Kamis (16/4) di KPW BI Jalan Sudirman.
Dengan kebijakan ini, Wahyu Purnama turut menghimbau agar masyarakat lebih mengutamakan transaksi pembayaran nontunai. Apalagi, BI dan para pelaku industri sistem pembayaran terus meningkatkan kualitas layanan pada transaksi ini.
“Trend penggunaan QRIS di Sumbar menunjukkan peningkatan, posisi Januari 2020 sebanyak 15.559 merchants, hingga posisi April 2020 telah mencapai sebanyak 28.438 merchants atau meningkat hampir dua kali lipat dalam kurun waktu tiga bulan,”katanya dengan rasa syukur.
Wahyu juga menyampaikan, BI ingin berperan serta bersama DMI Kota Padang dalam kegiatan “Peduli Penanganan Covid-19 1000 Paket Sembako” untuk masyarakat yang kurang mampu.
BI berinisiatif menjadikan QRIS sebagai alat transaksi untuk berbagi antar sesama umat, lebih-lebih di masa wabah Covid-19, dan menghitung hari menjelang bulan suci Ramadhan 1441 H.
“Sikap gotong-royong dan saling bahu membahu menentukan seberapa cepat penanganan Covid-19 di Sumatera Barat,”ucap Wahyu dengan nada terbata-bata terharu.
Ketua DMI Kota Padang Buya H. Maigus Nasir menyampaikan bahwa terdapat lebih dari 1.000 masjid dan 600 musholla di Kota Padang, yang setiap kegiatannya tergantung pada infak dan sodaqoh umat.
Wabah Covid-19 ini tentu membuat kegiatan masjid dan musholla menjadi sepi, sehingga hajat hidup para pengurus masjid yang tergantung pada dana umat ini juga turut terdampak.
Pria yang juga Anggota DPRD Sumbar ini mengharapkan, QRIS akan mempermudah masyarakat berdonasi dan berbagi tanpa harus ke ATM, tanpa bertatap muka, lebih aman, serta dapat menghindari risiko penyebaran virus karena dilakukan melalui piranti digital dan handpohone pribadi.
“Berdonasi dan membantu sesama tetap bisa dilakukan sambil #DiRumahAja, dan QRIS, insyaAllah, akan menjembatani amal-amal Bapak/Ibu semua,”tutupnya.(ridho)