Dharmasraya, majalahintrust.com – Menyiapkan para generasi belia yang mencintai, menyayangi serta menghormati para lanjut usia (Lansia) mutlak diperlukan sebagai bagian dari penanaman nilai-nilai luhur bangsa. Hal Itu disampaikan Kabag TU Arif Rohman mewakili Kepala BBPPKS Regional 1 Padang di SDN 08 Pulau Punjung.
Menindaklanjuti spirit di atas, salah satu rangkaian peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-27 di Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatra Barat digelar ‘Bimbingan Teknis Peningkatan Kepedulian dan Perawatan Lansia.’
Pasca Bimtek digelar akan tersedia Duta Lansia dari anak usia belia dengan dua target penting, yaitu pertama tumbuh kesadaran dan pemahaman bagi anak. Dimana, lansia adalah insan atau orang mulia yang harus dijaga harkat dan martabatnya, sehingga ketika anak-anak yang orangtuanya sudah lansia akan mereka sayangi, memperdulikan dan memperhatikan, serta merawat lansia jika membutuhkan perawatan.
“Kedua, ke depan berkurang lansia yang ditelantarkan keluarga. Kalau toh masih ada yang ditemui lansia tunggal dan tidak punya siapa-siapa, serta harus dirawat oleh pemerintah pusat, provinsi, kab/kota serta LKS yang concern dengan lansia,” ujar Direktur Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Supomo di Jakarta.
Bimbingan Teknis diikuti 550 siswa-siswi SD kelas V dan VI dan SMP kelas VII dan VIII di 11 Kecamatan, yaitu Pulau Punjung (50 peserta), Timpeh (50 peserta), Padang Laweh (50 peserta), Sitiung (50 peserta), Koto Baru (50 peserta), Koto Besar (50 peserta) IX Koto (50 peserta), Tiumang (50 peserta), Sungai Rumbai (50 peserta) dan Asam Jujuhan (50 peserta).
Kegiatan Bimtek digelar selama satu hari, dengan menghadirkan dua narasumber, yaitu Agus Widiatmo dan Mirsal Gani dengan tema besar ‘Membahagiakan Lansia di Usia Senjanya.
“Materi Bimtek berjumlah 10 jam pelajaran mulai pengenalan konsep lansia, permasalahan dan kebutuhannya, testimoni lansia bahagia, peran individu keluarga, masyarakat dan pemerintah mewujudkan kesejahteraan Lansia, simulasi duta lansia terkait tugas, fungsi dan tanggungjawabnya, serta diskusi dan membangun komitmen, ” ujar Arif Rohman.
Latar belakang kegiatan Bimtek sebagai upaya nyata menanamkan nilai-nilai pentingnya menghargai lansia kepada siswa SD dan SMP; juga perlu membangun komitmen keterlibatan anak usia belia untuk menghargai dan memenuhi kebutuhan Lansia di rumah maupun di lingkungan masyarakat.
Output dan outcome bimtek adalah tersedianya Duta Lansia di kalangan anak usia SD dan SMP yang nantinya akan berperan aktif dalam dua peran sebagai role model dan agent of change. Role model akan menjadi sosok panutan yang memberikan keteladanan dalam hal komitmen maupun tindakan nata dalam upaya menghargai dan membantu pemenuhan lansia dalam lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat dimana dia berada.
“Agent of change yaitu menjadi agen perubahan dalam mensosialisasikan, membangun komitmen dan mengajak teman-teman di lingkungan sekolah, lingkungan keluarga dan lingkungan masyarakat untuk menghargai dan membantu pemenuhan lansia,” ungkap Arif.
Pemilihan Duta Lansia dipilih berdasarkan hasil pengamatan dan penilaian atas keseriusan, keaktifan, komitmen yang diperhatikan peserta selama mengikuti kegiatan Bimtek. Sehingga di akhir acara akan dipilih sebanyak 12 peserta yang akan dinobatkan sebagai Duta Lansia.
“10 Duta Lansia akan diikutsertakan secara daring dalam acara puncak peringatan HLUN ke-27 dan 2 Duta Lansia akan menghadiri di Halaman Kantor Bupati Dharmasraya dimana akan dipasangkan selempang Duta Lansia oleh Ibu Menteri Sosial didampingi Bupati Dharmasraya, ” tandasnya.
Salah seorang peserta, Amar, 12 tahun, siswa kelas V SD 08 Pulau Punjung mengaku senang bisa mengikuti kegiatan Bimtek yang dilaksanakan dengan menghadirkan para narasumber yang menyenangkan.
“Saya senang sekali bisa mengikuti kegiatan Bimtek tentang kepedulian dan perawatan lansia, bisa nambah teman juga, ditambah nanti disediakan hadiah berupa door prize,” ucap Amar. mbk
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.