PADANG – Bivo Muhandeza, mahasiswa binaan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Semen Padang meraih predikat Cum Laude dengan IPK 3,68 pada wisuda Universitas Andalas (Unand) yang digelar secara daring pada 14 Agustus 2021.
Mahasiswa angkatan tahun 2017 Fakultas Teknik Jurusan Teknik Elektro itu, mengaku bahwa capaian ini tidak terlepas dari doa orangtua dan dukungan dari UPZ Baznas Semen Padang yang selama ini telah memberikan bimbingan kepadanya.
“Alhamdulillah, capaian ini berkat doa dan dukungan dari UPZ Semen Padang. Untuk itu, saya mengucapkan terimakasih kepada UPZ Semen Padang yang selama ini telah membimbing saya dengan baik,” kata Bivo Muhandeza kepada media ini, Senin (23/8/2021).
Bungsu dari empat bersaudara pasangan alm Zaharuddin dan Neti Hermaini (63) itu mengaku sudah 8 tahun menjadi anak binaan UPZ Baznas Semen Padang. Selama hampir satu dekade ini, banyak manfaat yang didapat menjadi anak binaan UPZ Semen Padang.
Selain diberikan bantuan uang saku rutin setiap bulan, dia pun juga mendapat tambahan ilmu agama, orangtua asuh dan nasehat hidup dari UPZ Baznas Semen Padang. Salah satu nasehat hidup yang paling bekesan baginya adalah salat.
“Orangtua asuh saya di UPZ Semen Padang ada dua orang, Pak Khaidar dan Pak Muhammad Arif. Mereka selalu mengingatkan saya untuk tidak meninggalkan salat. Bahkan, mereka juga berpesan kepada saya untuk menjadikan salat sebagai kebutuhan hidup, dan jangan sebagai kewajiban,” ujarnya.
Pesan lainnya, kata Bivo, jangan pernah mengeluh dan selalu bersikap ikhlas, serta bersyukur atas nikmat hidup yang didapat. “Kedua orangtua asuh saya itu sangat besar jasanya dalam kehidupannya. Bahkan mereka turut serta ‘melukis’ kanvas kehidupan saya,” ungkapnya.
Bivo mengungkapkan bahwa hal menarik lainnya selama menjadi anak binaan UPZ Semen Padang, adalah program tahfiz. Setiap bulan atau setiap pertemuan, ia dan semua anak asuh UPZ Semen Padang lainnya diberikan tugas untuk menghafal surat-surat Alquran.
Hafalan-hafalan tersebut kemudian dibacakan saat pertemuan bulanan yang rutin dilakukan sekali sebulan. “Menurut saya, bimbingan-bimbingan seperti ini jauh lebih berharga dibandingkan uang saku dari UPZ, karena bermanfaat untuk akhirat kelak,” tuturnya.
Pria kelahiran 8 Mei 1999 itu yang tinggal di Sungai Balang, RT 05,RW 07, Kelurahan Bandar Buat, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang itu, juga membeberkan bahwa dirinya menjadi anak binaan UPZ Baznas Semen Padang sejak tahun 2013, atau ketika dirinya duduk di kelas II SMP,
Saat itu, ibu yang menjadi tulang punggung keluarga dengan bekerja sebagai penjahit sprei kasur pasca-ayah meninggal dunia tahun 2007, mengalami banyak kesulitan ekonomi, terutama soal biaya kebutuhan sekolah.
Kemudian, ibu mencari informasi tentang bantuan biaya sekolah, hingga akhirnya mendapat petunjuk bahwa UPZ Baznas Semen Padang yang saat itu masih bernama Lembaga Amil Zakat Semen Padang (LAZ-SP), punya program anak asuh, sehingga ibunya langsung mendatangi Kantor UPZ Semen Padang di Kompleks L150 PT Semen Padang.
Gayung bersambut, pihak UPZ Semen Padang dengan tangan terbuka, langsung memberikan bantuan dengan menjadikan dirinya sebagai anak asuh. Kemudian setiap bulannya, ia pun mendapat uang saku dari UPZ semen Padang untuk kebutuhan sekolah dengan besaran yang bervariatif.
“Besar uang saku yang saya dapat berbeda-beda nilainya. Kalau SMP sebesar Rp100 ribu/bulan, SMA Rp150 ribu/bulan dan mahasiswa Rp200 ribu/bulan. Alhamdulillah, uang saku tersebut sangat bermanaaf sekali untuk menambah kebutuhan biaya sekolah saya ketika itu,” katanya.
Selain uang saku, alumni SMA 3 Padang itu juga menuturkan bahwa UPZ Semen Padang juga turut membantu berbagai kebutuhan lainnya, seperti saat dirinya terpilih sebagai peserta Pertukaran Pemuda (PPA) Asia Singapura tahun 2019.
Program PPA tersebut berupa partial founded atau didanai sebagian. Namun karena biaya yang dibutuhkan cukup besar, ditambah lagi kondisi keuangan keluarga sangat terbatas, ia pun kemudian menyampaikannya ke pihak UPZ Semen Padang.
“Saya hampir putus asa ketika itu, beruntung Pak Arif yang saat itu menjadi orangtua asuh saya meminta saya untuk membuat surat permohonan bantuan dana. Alhasil, saya akhirnya berangkat ke Singapura setelah diberikan bantuan dana dari UPZ Semen Padang,” ujarnya.
Ketua Harian UPZ semen Padang Muhammad Arif mengaku bangga dengan Bivo Muhandeza yang telah berhasil menyelesaikan kuliahnya di Fakultas Teknik Unand dengan meraih predikat Cum Laude dengan IPK 3,68.
“Selamat untuk ananda Bivo Muhandeza yang telah meraih predikat Cum Laude. Semoga prestasi yang diraih ini dapat menular ke anak-anak binaan kami yang lain. Semoga setelah ini, Bivo mendapat pekerjaan yang layak sehingga bisa membantu keluarganya,” kata Muhammad Arif.
Sebagai orangtua asuh dari Bivo, kata Muhammad Arif melanjutkan, ia pun menilai bahwa Bivo adalah anak yang shaleh, baik, rajin dan berprestasi. Bahkan selain meraih predikat Cum Laude, Bivo pun juga juga telah meraih berbagai penghargaan lainnya.
“Beberapa diantaranya adalah, sebagai Top 5 Paper Innovation Contest Padang Economic Conference 2025 Kategori Transportasi tahun 2019, Best Paper Innovation Science and Writing National Competition-4 Universitas Sumatera Utara tahun 2020, dan sebagai Perserta Terpilih SDG’s Youth Action for SamosirBidang Pendidikan tahun 2019,” bebernya.
Muhammad Arif juga menambahkan bahwa bantuan biaya pendidikan untuk Bivo, merupakan bagian dari program Peduli Pendidikan yang ada di UPZ Baznaz Semen Padang. Pada program ini, terdapat tiga kegiatan. Selain beasiswa untuk anak bimbingan, juga ada bantuan insidentil dan bantuan masuk sekolah.
“Bantuan masuk sekolah ini disalurkan sekali setiap tahun, yaitu saat tahun ajaran baru. Sedangkan bantuan insidentil, adalah bantuan untuk pelajar atau mahasiswa yang memiliki utang di sekolah. Utang di sekolah itu kami bayarkan, dengan catatan bahwa orangtua atau walimuridnya memang benar-benar tidak mampu untuk membayarnya,” pungkas Muhammad Arif.(*)