Pekanbaru – Pembangunan infrastruktur yang dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tidak hanya bertujuan mendukung pertumbuhan ekonomi, namun juga dalam mendukung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) sebagai fokus utama Pemerintah. Salah satunya dengan menyediakan hunian yang layak berupa Rumah susun (Rusun) bagi santri, mahasiswa dan aparatur sipil negara (ASN).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan Kementerian PUPR diberikan tugas oleh Bapak Presiden Joko Widodo untuk memperhatikan infrastruktur pendukung pendidikan seperti hunian santri dan mahasiswa, agar mereka bisa lebih fokus belajar untuk prestasi.
“Dengan dibangunnya Rusun tersebut diharapkan bisa membantu para santri dan mahasiswa untuk mendapatkan asrama yang layak selama proses belajar mengajar sehingga diharapkan akan mencetak sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berakhlak mulia. Rusun untuk ASN juga dibangun untuk menunjang kinerja mereka,” kata Basuki
Khusus di Direktorat Jenderal Penyediaan Perumahan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Sumatera III WIlayah Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau, puluhan unit Rusun untuk mahasiswa, santri maupun untuk ASN dibangun dan di revitalisasi pada tahun anggaran 2020.
Kepala BP2P Sumatera 3 Zubaidi ST.MT mengatakan, BP2P Sumatera 3 merupakan organisasi baru di Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR, pasca kebijakan Menteri PUPR membentuk 19 balai perumahan se Indonesia.
BP2P Sumatera 3 sebut Zubaidi mendapat amanah melaksanakan tugas di bidang perumahan. Salah satunya tugas melaksanakan pembangunan Rusun di tiga provinsi, demi bersama-sama mewujudkan tujuan mulia yang diinginkan Kementerian PUPR.
Lebih lanjut Zubaidi membeberkan, khusus wilayah Sumatera Barat, BP2P Sumatera 3 membangun tiga Rusun untuk sektor pendidikan, merevitalisasi 13 Rusun untuk pondok pesantren, Rusun Pemerintah daerah, Rusun untuk pekerja, serta Rusun untuk sektor pendidikan.
Ketiga rusun baru yang sedang on going pengerjaannya yakni Rusun Universitas Negeri Padang dengan nilai kontrak Rp 12,9 miliar, Rusun Institut Teknologi Padang (ITP) dengan nilai Rp 12,4 miliar dan Rusun Universitas Andalas Rp 11,9 miliar. Masing masing rusun memiliki spesifikasi pekerjaan kontruksi yang sama, yakni 1 tower rusun tipe 24 setinggi tiga lantai, dengan jumlah kamar 43 unit.
Tak hanya itu, BP2P Sumatera 3 juga merevitalisasi 13 rusun, dengan perincian rusun untuk pondok pesantren, rusun untuk pemerintah daerah, rusun untuk pekerja, serta rusun untuk sektor pendidikan.
Sebanyak 13 rusun sedang direvitalisasi, dengan persebaran lima rusun untuk pemerintah daerah yang terdiri dari Rusun Pemkab Sijunjung, Rusun Pemkab Dharmasraya, Rusun Dinas PU Padang Panjang, Rusun Pemkab Padang Pariaman.
Enam rusun di revitalisasi untuk pondok pesantren, dengan sebaran Rusun Pondok Pesantren Diniyah Pasia Agam, revitalisasi Rusun Pondok Pesantren Madinatul Munawarah Bukittinggi, revitalisasi Rusun Pondok Pesantren Aqabah Putra dan Putri di Bukittinggi.Rusun Pondok Pesantren Al Kausar Kabupaten 50 Kota, Rusun Pondok Pesantren Al Mumtaz Kota Solok,
Serta tiga rusun direvitalisasi untuk sektor pendidikan, pekerja, dan Forkopimda Sumbar, dengan sebaran revitalisasi Rusun Politeknik Pertanian Payakumbuh, revitalisasi Rusun Lantamal II Padang, serta revitalisasi Rusun Pekerja Industri Lintau Buo Utara.
Lebih jauh Zubaidi menerangkan, pada wilayah Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Provinsi Riau, empat rusun untuk pondok pesantren dan tiga rusun ASN pemerintah daerah menjadi fokus BP2P Sumatera 3.
Khusus untuk rusun Pondok Pesantren, pihaknya sedang melaksanakan pembangunan dua rusun baru serta merevitalisasi dua rusun lama. Pembangunan dua rusun baru adalah Rusun Pondok Pesantren Riyadhul Ulum dan Pondok Pesantren Syaafatul Rasul masing-masing dengan anggaran Rp 2,7 miliar dengan rusun tipe barak mini dibangun dua lantai dengan total empat barak.
Sementara dua rusun yang di revitalisasi adalah rusun Pondok Pesantren Ar Ridho di Kabupaten Rokan Hiliar yang memiliki tipe barak mini dua lantai, anggaran revitalisasi Rp 2,5 miliar. Satu lagi rusun Pondok Pesantren Al Ihsan Boarding di Kabupaten Kampar, yang memiliki tipe barak mini dua lantai dengan total 9 barak, anggaran Rp 1,7 miliar.
Pembangunan untuk Rusun ASN di Provinsi Riau juga mendapat perhatian dengan melaksanakan pembangunan satu rusun baru dan menata lanscape dua rusun lama. Rinciannya adalah pembangunan rusun Pemkab Indragiri Hulu dengan tipe 36 tiga lantai sebanyak 44 unit kamar, anggaran yang disediakan Rp 15,2 miliar. Lalu penataan lanscape di Rusun Pemkab Bengkalis dan Rusun Pemkab Siak dengan anggaran Rp 671 juta.
“Pada Wilayah Satuan Non Vertikal Tertentu (SNVT) Provinsi Kepulauan Riau, tiga rumah susun sedang dalam pekerjaan BP2P Sumatera 3. Ketiganya adalah pembangunan rusun Pemkot Batam dengan anggaran Rp 17,5 miliar, revitalisasi rusun Polres Natuna dengan anggaran Rp 2,3 miliar, serta kelengkapan meubelair rusun Kabil degan anggaran Rp 3,6 miliar,”tutupnya. (Oka/Fauzan/Ridho)