Padang – Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), berupaya keras memperbaiki ruas jalan Muaro Kalaban menuju Dharmasraya hingga Batas Jambi dan Batas Riau.
Jalan nasional pada ruas jalan tersebut sempat mengalami rusak parah medio tahun 2020 lalu, dengan kondisi eksisting jalan berlobang hampir di sepanjang badan jalan. Sehingga tak sedikit kendaraan bermuatan berat ‘rabah kudo’ di sana.
Guna membenahi ruas jalan tersebut agar fungsional dan layak di lalui berbagai jenis kendaraan, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat Ditjen Bina Marga terus berupaya dengan kekuatan penuh, membenahinya.
Alhasil, sejak ditandatangani kontrak pekerjaan pada Maret lampau, kondisi eksisting hingga saat ini sudah fungsional. Dari ratusan lobang yang ada pada akhir tahun 2020 lalu, saat Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah sudah zero hole. Namun setelah lebaran, terdapat 12 lobang baru muncul kembali.
“Badan jalan sudah fungsional, dikarenakan kita berusaha keras agar zero hole sebelum lebaran. Semua lobang dijalan kita tambal. Meski demikian, kenyamanan berkendara sedikit berkurang karena tambalan. Dalam artian lebih mending jalannya ditambal dibandingkan jalan berlobang,”sebut PPK 2.2 Satker PJN II BPJN Sumbar Nova Herianto kepada Majalah Intrust.
Lebih lanjut Nova mengatakan, saat ini pekerjaan rigid pavement sedang berlangsung, membuat lalu lintas mengalami kemacetan. Oleh karena itu, dirinya menghimbau kepada pengguna jalan untuk memaklumi seraya bersabar mengantri.
“Kita.menghimbau agar masyarakat pengguna jalan untuk bersabar, karena pekerjaan rigid pavement ini masih dalam proses dan membutuhkan waktu yang cukup lama. Beda denga aspal hotmix, beberapa jam saja di aspal, sudah nisa dilewati. Menjelang menikmati jalan yang berkualitas, mari sama – sama kita lewati prosesnya,”pintanya.
Seperti diketahui, realisasi dari program perbaikan ruas jalan Muaro Kalaban – Batas Jambi – Batas Riau sudah mulai berjalan beberapa tahun belakangan, kecuali pada tahun 2020 kemarin.
Untuk tahun 2021, sebanyak 7 segmen dikerjakan dengan panjang jalan 6,2 km dan lebar 9 meter, yang dilaksanakan oleh 3 rekanan pelaksana. Ruas jalan Muaro Kalaban sampai ke Kiliran Jao dikerjakan 4 segmen dengan sistem Rigid Pavement, dengan Rincian PT Zhafira Tetap Jaya mengerjakan 3 km, dan PT Ratu Agung sepanjang 1 km. Lalu 3 segmen lagi di rigid oleh PT Tri Jaya Putra.
Selain menjalankan program rigid pavement, BPJN Sumbar juga memperbaiki saluran drainase sepanjang 43,6 km. Pekerjaan ini dinilai sangat penting, pasalnya penyebab jalan hancur, dikarenakan drainase yang tidak berfungsi.
Rincian pekerjaan drainase sepanjang 36 km dikerjakan oleh rekanan tersendiri. Kemudian drainase sepanjang 3,9 km dikerjakan PT Zhafira Tetap Jaya, sepanjang 2 km drainase dikerjakan PT Ratu Agung dan 1,7 km dikerjakan PT Trijaya Putra.
Agar ketahanan jalan memiliki umur pakai yang lama, pihaknya pun senantiasa memperhatikan mutu pekerjaan, dengan melakukan pengujian mutu beton, demi menjaga kualitas beton dengan ketahanan 25 tahun. Kendaraan yang lewat disana tonase berat semua. Bahkan truk pengangkut batubara sampai 42 ton tonasenya. Kalau memakai aspal hotmix, beban hanya 12 ton saja, membuat jalan tidak tahan lama.(ridho)