Padang, Intrust — Ketua ISMI (Ikatan Saudagar Muslim Indonesia) H.S. Budi Syukur Dt Bandaro Jambak, SH mengungkapkan bahwa untuk memaksimalkan pemanfaatan Pelabuhan Panasahan, Painan, Kabupaten Pesisir Selatan dibutuhkan pendalaman dermaga pelabuhan tersebut.
“Kami pernah mengirim pupuk dari Gresik ke Panasahan dengan muatan kapal 2.000 ton sekitar tahun 2015, disaat Pak Alm Nasrul Abit jadi Bupati. Namun kami tak sanggup melanjutkan karena kapal bisa sandar hanya dengan bobot 2000 ton sehingga ongkos angkut menjadi mahal. Untuk itu, saya sudah usulkan kepada Bupati Pessel agar ada upaya pendalaman dermaga agar kapal besar bisa bersandar di Pelabuhan Panasahan,” jelas Budi Syukur kepada media ini, Senin (25/4/2022)
Budi Syukur yang juga Ketua DPW PKPS Sumatera Barat membuka wacana itu juga pernah pada peringatan Hari Jadi Kabupaten Pessel ke-74 beberapa waktu lalu. Dimana dikatakannya, potensi Pelabuhan Panasahan akan berkembang jika kapal bisa sandar idealnya paling rendah 8.000 ton. Dengan faktor kedalamannya sudah bisa 8.000 ton, maka kapal besar sudah bisa bersandar, maka CPO yang ada di Pessel dan Bengkulu akan bisa diolah dan dikapalkan di Pelabuhan Panasahan.
“Jika hal itu terwujud Pelabuhan Panasahan akan menjadi pelabuhan besar setelah Teluk Bayur dan ekonomi akan tumbuh. Bahkan pabrik pengolahan CPO menjadi minyak goreng juga akan ada di Pessel,” katanya.
Seperti diketahui Bupati Pessel Rusma Yul Anwar pada 30 April 2021 lalu, telah menyerahkan proposal kelanjutan Pelabuhan Panasahan Painan kepada Dirjen Perhubungan Laut Kemenhub. Hal itu mengingat Pelabuhan Penasahan Painan sudah naik kelas dari status pengumpan meningkat menjadi pengumpul di bawah Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Teluk Bayur.
Kawasan Pelabuhan Panasahan tersebut sudah memiliki dua dermaga dengan panjang 50 meter dan 80 meter, dengan kedalaman 8 meter dan 10 meter. Dermaga itu, dibangun sejak 2017. Sebelumnya, pada 2020, Pemkab Pessel sudah berupaya untuk mengusulkan pengembangan kawasan Pelabuhan Panasahan Painan.
Namun akibat Pandemi Covid-19 banyak usulan ke pemerintah pusat yang tertunda. Sehingga secara besar-besaran anggaran dialihkan untuk penanganan Pandemi Covid-19. ag
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.