Dharmasraya, Intrust – Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan, diwakili Sekretaris Daerah, H Adlisman, M.Si, membuka kegiatan sosialisasi Surat Ederan (SE) Bupati tentang Peran Pemerintah Nagari Dalam Pengolahan Sampah, di Ruang Kerja Aula Lantai II Kantor Bupati, Senin (18/7).
Sosialisasi Surat Edaran Bupati Nomor 188.55/183/SE/DLH-2022 diikuti 52 Wali Nagari di Kabupaten Dharmasraya. Ikut hadir Asisten Pembangunan dan Ekonomi, Pejabat Dinas PUPR, Pejabat Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa serta Camat.
Dalam arahannya, Sekda H Adlisman mendukung penuh peran pemerintah nagari dalam upaya mengurangi volumen sampah di Kabupaten Dharmasraya. Adlisman meminta para wali nagari agar melaksanakan edaran tersebut seoptimal mungkin dengan menggerakkan segala sumber daya sehingga apa yang menjadi tujuan dari edaran tersebut dapat tercapai.
“Sampah merupakan persoalan nasional yang perlu dilakukan upaya penanganan serius. Melalui edaran ini kita ingin mengedukasi masyarakat bahwa pengolahan sampah sebenarnya dapat dimulai dari lingkungan masing-masing. Begitu juga sampah sebenarnya memiliki potensi ekonomis yang dapat dikembangkan masyarakat. Kita ingin pemerintah nagari dapat melihat ini sehingga berperan dalam upaya pengurangan sampah,” bebernya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Sillaturahim SKM, MH menambahkan sosialisasi tersebut sekaligus mendukung inovasi Gerakan nagari bersih sehat teduh dan indah (GenarsihSehati) yang digagas DLH. Melalui GenarsihSehati, Pemkab berharap pemerintah nagari dapat meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pengolahan sampah yang dimulai dari rumah tangga.
Melalui sosialisasi, masyarakat diminta meminimalisir pembakaran sampah, tidak membuang sampah sembarangan, mengurangi sampah ke TPA dengan pemanfaatan sampah menjadi bahan baku enegi. Lalu, menyediakan sarana dan prasarana sampah mulai dari pemilahan, penampung pengumpulan, pengolahan dan pengangkutan ke TPA.
“Seluruh upaya ini ini dapat kita percepat dengan membuat komitmen bersama melalui peraturan nagari yang memuat aturan pengolahan sampah, potensi retribusi hingga memberikan penghargaan dan sanksi,” sebutnya.
Kemudian ungkap Plt Kadis, percepatan juga dapat dilakukan oleh pemerintah nagari dengan mengupayakan sumber daya yang ada serta kelengkapan sarana dan prasarana persampahan melalui dukunagan anggaran dari dana desa. Sehingga terlaksana pemberdayaan CSR, pembentukan bank sampah nagari serta edukasi masyarakat. Mbk
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.