Tanah Datar, majalahintrust – Pawai Baju 1000 Milik Nagari Padang Magek Kecamatan Rambatan dengan nilai Rp 4 miliar mampu memukau ribuan masyarakat dan perantau yang menyaksikan prosesi pembukaan Program Unggulan Satu Nagari Satu Event Kabupaten Tanah Datar di lapangan dekat kantor Wali nagari setempat.
Prosesi yang berlangsung meriah dan sangat semarak itu juga dihadiri Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian, Anggota DPRD Sumatera Barat Mesra, Ketua Kerukunan Keluarga Tanah Datar (KKTD) Jabodetabek Yuherman, Ketua TP PKK Tanah Datar Ny. Lise Eka Putra, Ketua GOW Tanah Datar Ny. Patty Richi Aprian, Ketua LKAM Tanah Datar Aresno Datuk Andomo Ketua Bundo kanduang dan Ketua MUI, Kepala OPD, Camat se-Tanah Datar, Wali Nagari se-Kabupaten Tanah Datar dan undangan lainnya.
Acara tersebut dimulai dengan pemukulan gong serta penyerahan piagam sebagai event termahal dari Bupati Tanah Datar kepada Wali Nagari Padang Magek.
Wali Nagari Padang Magek Syafril Jamal mengatakan, pagelaran seni dan budaya yang bertemakan “Pesona 1000 Baju Milik Padang Magek” itu dilaksanakan guna mendukung Program Unggulan (Progul) Satu Nagari Satu Event Kabupaten Tanah Datar.
Baju Milik adalah pakaian adat khas dan hanya ada dan dipakai masyarakat Nagari Padang Magek saat aktifitas adat dan kegiatan kemasyarakatan seperti acara baralek atau pernikahan, batagak pangulu hingga menanti tamu. Baju Milik Nagari Padang Magek tersebut terdiri dari tangkuluak, baju hitam, rok hitam, selendang, ikat pinggang serta kambuik bajaik.
Pakaian adat ini mempunyai filosofi dan melambangkan adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah dan mencerminkan adat nan indak lakang dek paneh dan indak lapuak dek hujan.
“Budaya inilah kita coba angkat dalam kegiatan Satu Nagari Satu Event ini,” ujar Syafril Jamal.
Kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari ke depan juga akan diwarnai dengan berbagai pertunjukan kesenian anak nagari, seperti tari baju milik, randai, pawai manampuah simuntu, serta diwarnai dengan pasar kuliner dan juga dengan dendang berhadiah atau KIM.
“Dukungan masyarakat, perantau dan tokoh lainnya sangat besar terhadap pelaksanaan kegiatan ini. Semoga kegiatan ini dapat terlaksana kembali tahun depan. Karena memang manfaatnya tidak hanya menjadi ajang silaturahmi namun juga melestarikan kebudayaan yang ada serta meningkatkan perekonomian masyarakat melalui UMKM-nya,”
Bupati Tanah Datar Eka Putra mengakui selama pelaksanaan Program Unggulan (Progul) Satu Nagari Satu Event di Tanah Datar, Pesona 1000 Baju Milik Nagari Padang Magek menjadi event termahal karena diperkirakan menelan biaya 4 sampai 5 Miliar rupiah.
“Pagi tadi sebelum berangkat, istri saya juga memakai Baju Milik ini. Pas saya tanya berapa harga satu set baju ini, ternyata harganya berkisar 4 sampai 5 juta rupiah. Kalau 1000 Baju Milik yang tampil pada event hari ini, biayanya 4 sampai 5 miliar rupiah,” sampai Eka.
Bupati juga menyampaikan apresiasi atas antusias masyarakat, panitia dan juga perantau untuk turut serta mendukung dan menyaksikan pagelaran yang dilaksanakan sukses.
”Nantinya budaya dan kesenian yang dinilai tim kurator menjadi terbaik dalam Progul Satu Nagari Satu Event akan diundang untuk tampil kembali di Festival Budaya Minangkabau di Istano Basa Pagaruyung yang dijadwalkan 7 sampai 9 Desember 2023. Semoga Baju Milik Nagari Padang Magek menjadi salah satu budaya yang ikut serta di festival itu yang akan disaksikan masyarakat luar dan dalam negeri,” ujar Bupati.
Sebelumnya perwakilan perantau dari Ikatan Keluarga Padang Magek (IKPM) Jabodetabek H. Alisar menyampaikan apresiasi dan bangga atas pelaksanaan event yang diberi nama Pesona 1000 Baju Milik Padang Magek.
“Mewakili perantau, Saya menyampaikan apresiasi dan dukungan pelaksanaan event ini. Karena kami menilai event ini tidak hanya mampu memperkenalkan adat kepada anak kemenakan, tapi juga bisa meningkatkan perekonomian masyarakat di kampung halaman. Kami berharap, Baju Milik yang memiliki makna dan sejarah yang panjang bagi masyarakat Nagari Padang Magek untuk terus dijaga dan dilestarikan.
“Dengan event ini tentunya juga dapat meningkatkan motivasi anak nagari untuk terus menggali potensi adat dan budaya untuk dilestarikan serta diperkenalkan ke khalayak ramai yang juga bisa menjadi potensi menarik wisatawan ke Nagari Padang Magek,” tambahnya. M.Dt
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.