Limapuluh Kota, Majalahintrust.com –
Antisipasi berbagai dampak negatif terkait keberadaan tambang yang ada di berbagai tempat di Kabupaten Limapuluh Kota, Bupati Safarudin imbau masyarakat yang melakukan penambangan atau pemilik tanah untuk mengurus perizinan, sehingga usaha yang dijalankan menjadi legal.
Apalagi baru-baru ini terjadi musibah yang mengakibatkan seorang warga meninggal di lokasi Tambang Batu Ngalau Putiah di Jorong Kampai, Nagari Sitanang, Kecamatan Lareh Sago Halaban (LASAHAN) Kabupaten Limapuluh Kota akibat terjatuh dan terkena pecahan batu di Lokasi tambang tersebut.
Pemerintah Daerah menurut Bupati, siap membantu masyarakat yang akan melakukan pengurusan perizinan. Bupati juga mengatakan bahwa Pemerintah Daerah tidak melarang masyarakat dalam berusaha, namun harus tetap mematuhi aturan dan Undang-undang.
” Iya, kita imbau kepada masyarakat yang melakukan penambangan ataupun masyarakat pemilik lahan jika melakukan penambangan untuk mengurus izin sesuai aturan dan prosedur. Kami tidak akan melarang untuk berusaha, ikuti semua persyaratan agar usaha tambang sah dan busa dijalankan,” ucap Bupati, Rabu 27 Maret 2024.
Bupati juga mengatakan bahwa keberadaan tambang di lahan atau lingkungan masyarakat juga diharapkan dapat memberikan dampak atau manfaat positif bagi masyarakat sekitar dalam peningkatan ekonomi.
” Tentu kita berharap keberadaan Tambang di lahan atau lingkungan masyarakat dapat memberikan dampak atau manfaat positif bagi masyarakat sekitar dalam peningkatan ekonomi.” Tutup mantan anggota DPRD Provinsi Sumbar dan Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota itu.
Sebelumnya diberitakan, Satu orang pekerja tambang di Jorong Kampai Nagari Sitanang Kecamatan Lareh Sago Halaban (LASAHAN) Kabupaten Limapuluh Kota tewas terjatuh dan terkena pecahan batu di Lokasi tambang di Ngalau Putiah.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, peristiwa tersebut terjadi pada Selasa sore 26 Maret 2024 sekitar pukul 17.30 Wib. Saat itu korban bernama Armansyah (30) warga Kelurahan Tigo Koto Diateh Kecamatan Payakumbuh Utara tengah bekerja dan bergelayut pada alat berat (Excavator) disamping operator. Saat batu tambang turun langsung mengenai alat berat, pecahan batu itu langsung mengenai korban yang jatuh.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka pada sejumlah bagian tubuh, terutama bagian kepala korban. Hal tersebut diungkapkan Ramos, tokoh masyarakat setempat saat dihubungi wartawan.
” Korban mengambil batu pakai alat berat, dia (korban) berdiri didepan pintu dekat operator alat berat, saat batu jatuh mengenai alat berat dan pecahannya mengenai korban,” ucap Ram, Selasa malam 26 Maret 2024.
Ia juga menambahkan, jarak korban jatuh dari alat berat ketanah tidak terlalu jauh. Pasca kejadian korban langsung dibawa ke Rumah Sakit di Kota Payakumbuh, namun diperkirakan telah meninggal di lokasi kejadian.
”Jarak korban jatuh dari alat berat ketanah tidak terlalu jauh. Pasca kejadian korban langsung dibawa ke Rumah Sakit di Kota Payakumbuh, namun diperkirakan telah meninggal di lokasi kejadian.” Tutupnya. (Rio)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.