Muaro Sijunjung, Intrust – Bupati Sijunjung Benny Dwifa Yuswir membuka rapat Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2022 di Ruang Rapat Kantor Bupati Sijunjung, Selasa (30/8/2022)
Bupati Benny dalam arahannya menyampaikan, stunting ini menjadi persoalan yang paling strategis yang perlu segera diturunkan.
Presiden mempunyai target pada 2024 yaitu dibawah 14%. Sedangkan angka prevalensi untuk Kabupaten Sijunjung 30,1%. Secara presentase ini luar biasa besar. Makanya ketika lembaga survay kisi indonesia itu mengumumkan angka Sijunjung, kita cukup kaget bagaimana cara menghitungnya
“Apakah menghitung dan mengukur panjang meter itu hingga bisa membuat jadi standar sehingga dibawah 50 itu atau kurang dari sekian kg menjadi stunting? Tapi sekarang kita evaluasi. Kami tidak sesali data yang disampaikan oleh lembaga survey tersebut atau dari kementrian keshatan. Kami malah bersyukur karena dengan data Kepala BKKBN Pusat itu,” ujar Bupati.
Menurut Bupati saat ini Sijunjung jadi fokus percepatan. Hal ini tentu perlu dukungan penganggaran tenaga dan lain sebagainya. Prioritas bagi Kabupaten Sijunjung. Data yang buruk bukan berarti kita tidak bekerja. Sebab selama ini kita juga selalu melibatkan instansi vertikal seperti BPS, Kementrian Agama dalam rangka bagaiman menyampaikan kepada masyarakat bahwa stunting itu telah terjadi, maka tidak bisa lagi kita cegah
“Karna sudah terjadi akan berat mengintervensinya. Kita punya waktu hanya beberapa bulan saja agar tidak stunting. Sementara itu yang paling berat itu adalah pencegahan sebelum stunting itu terjadi,” tambah Bupati.
Bupati juga menambahkan bahwa di kecamatan pun pihaknya selalu mewanti-wanti pernikahan di bawah umur. Inilah persoalan yang harus diselesaikan. Kementrian Agama dan beberap instansi vertikal yang lain juga kita libatkan setiap ada kegiatan-kegiatan dan program-program melibatkan penurunan itu.
Seperti di kecamatan itu ada penundaan nikah atau rekomendasi menikah. Untuk menerbitkan itu harus menjadi perhatian. Karna untuk di bawah umur cendrung ini berkaitan dengan pendidikan dan pasti orangtuanya ingin menikah cepat. Ini menjadi persolan yang insyallah tim Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung hadir lengkap apalagi setelah disurvey sementara dari BKKBN sudah ada.
“Tapi yang harus perhatikan yaitu data yang diluar itu. Dimana sebetulnya yang menjadikan Sijunjung 30,1% itu angka stuntingnya,” tegas Bupati.
Ada beberapa sektor atau bagian yang mungkin selama ini tidak terlalu memerhatikan. Dan untuk itu komitmen kita untuk lebih memerhatikan kedepan agar bisa bersama-sama untuk penurunan stunting ini
Kami mendapatkan kabar bahwa terkait kinerja untuk tim penurunan stunting ini apabila yang kinerjanya baik akan kami beri reward.
Dari data status gizi balita per puskesmas hasil pemantauan pertumbuhan balita Bulan Juni Tahun 2022, angka stunting Kabupaten Sijunjung totalnya mencapai 14,43%
Banyak faktor sebetulnya mudah-mudahan ini menjadi komitmen pemerintah daerah untuk kita bisa bersama-sama menurunkan angka stunting menjadi komitmen Kabupaten Sijunjung
Rapat Evaluasi Percepatan Penurunan Stunting tersebut juga bersama BPKP Perwakilan Sumatera Barat. Darwen
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.