Tanah Datar, majalahintrust.com – “Program Unggulan (Progul) dilahirkan guna menjawab tantangan dan permasalahan di tengah-tengah masyarakat,” ujar Bupati Tanah Datar Eka Putra,SE,MM memaparkan progulnya seusau audiensi dengan Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (Apkasi) Pusat, di rumah dinas komplek Indo Jolito Batusangkar.
Diakuinya berawal dari pandemi covid-19 dimana lahan pertanian banyak yang terbengkalai tidak diolah dan ketergantungan petani dengan tengkulak. Maka munculah ide melahirkan inovasi bertajuk progul bajak sawah gratis untuk meringankan beban petani terkait biaya operasional pengolahan lahan sehingga dapat mengurangi pengeluaran biaya dan hasil meningkat
Sebelumnya beberapa pertanyaan dilontarkan kepada Bupati Eka Putra seperti ketika program ini dicetus apa harapan besar terhadap masyarakat?
Bupati Eka Putra menjawab bahwa harapannya produksi dan produktivitas meningkat dan petani sejahtera. Setelah program diluncurkan, ujarnya lagi, program bombastis sangat diminati oleh petani karena dapat membantu biaya produksi dan program ini didukung oleh banyak stakeholder.
“Target layanan Bajak Gratis yang di tetapkan selalu melebihi dari target yang ditetapkan. Pemanfaatan Alsintan Bombastis sangat bermanfaat bagi petani, karena masih banyak petani yang kekurangan alsintan untuk mengolah lahan. Tidak itu saja para petani sangat mendukung Program Bombastis ini karena sangat membantu petani dalam pengolahan lahan dan mengurangi biaya pengolahan lahan,” tegas Bupati.
Dari Program Bombsatis ini ia mendapatkan Penghargaan Tingkat Nasional yaitu TPID Awards terbaik tingkat Sumatera tahun 2023 dan 5 Besar Nasional Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD).
Program ini akan terus dilanjutkan bahkan ditingkatkan pada periode kedua kepemimpinannya ini, yaitu bajak lahan kering dan upah tanam padi gratis serta tanam jagung untuk memenuhi kebutuhan di daerah.
Kepala Dinas Pertanian Sri Mulyani mengakui masyarakat sangat mendukung program ini karena melalui program ini petani sangat terbantu dalam pengolahan lahan pertanian.
“Program ini terdiri dari 3 pola. Yang mana jika pola 1 atau 2 telah mencukupi kuota yang tersedia, melalui pola 3 dinas dapat membantu petani. Dimana dengan pola 3 ini petani dapat melakukan peminjaman alsintan ke Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar untuk melakukan pengolahan lahan tanpa dipungut biaya,” ujarnya.
Sri juga sampaikan kendala atau tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan program ini seperti tingginya permintaan/permohonan petani terhadap bantuan program ini sementara anggaran yang tersedia tidak mencukupi. M.Dt
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.