Padang, Intrust – Heboh pemberitaan mengenai 1125 orang jaringan kelompok radikal Negara Islam Indonesia (NII) yang tersebar di Sumatera Barat, kembali mendapat tanggapan dari Gubernur Sumbar, Buya Mahyeldi. Menurutnya informasi itu perlu disigi apakah yang dimaksud betul orang Sumbar atau bukan.
Pasalnya, lanjut gubernur, sepanjang sejarah Ranah Minang dan Sumatera Barat pada umumnya, tidak ada bibit-bibit pemberontakan. Bahkan sebaliknya, tinta emas sejarah bangsa ini telah mencatat orang Sumbar sebagai para pahlawan pemersatu.
“PRRI hanya sebatas menyampaikan kritikan terhadap kebijakan pusat, bukan hendak berpisah dari NKRI. Masyarakat Sumbar adalah yang terdepan untuk menangkal radikalisme. Kecintaannya pada NKRI telah dibuktikan melalui berbagai peristiwa sejarah bangsa ini. Saya sebagai gubernur akan berada di depan memerangi radikalisme ini,” tegas gubernur, kepada wartawan dalam jumpa pers usai menggelar Rapat Koordinasi Forkopimda, di Gubernuran Sumbar, Rabu (20/4/2022).
Guna antisipasi masuknya paham radikal, Gubernur Sumbar Buya Mahyeldi yang didampingi Wakil Gubernur Audy Joinaldy menghimbau untuk menghidupkan kembali lapor 2×24 jam di tingkat rukun tetangga (RT) di setiap daerah. Gubernur juga mengajak masyarakat Sumbar secara bersama-sama saling menjaga dan mencegah radikalisme di lingkungan masing-masing, termasuk meningkatkan pemahaman, melalui penyuluhan-penyuluhan.
Dalam Rakor Forkopimda tersebut, selain membahas isu radikalisme, juga dibahas berbagai persiapan antisipasi jelang cuti panjang dan mudik lebaran. Hadir dalam rakor tersebut, Wakil Ketua DPRD Sumbar Irsyad Safar, perwakilan dari Polda, Korem 032, Lantamal, Lanud, Kajati Sumbar dan BIN Daerah Sumbar
Dalam rapat, Forkopimda bersepakat akan bersinergi dan berkolaborasi mengantisipsi berbagai masalah yang akan terjadi saat mudik lebaran. Diantara poin-poinnya ialah persiapan jalan dan lalu lintas, destinasi wisata, keamanan para pemudik, kelangkaan BBM dan bahan pokok, kebersihan, serta layanan informasi bagi masyarakat.
Untuk antisipasi kepadatan lalu lintas, Polda Sumbar menyiapkan 2317 personil dari seluruh jajaran, dan ditempatkan di 89 pos yang tersebar di seluruh wilayah Sumbar, khususnya di lokasi rawan macet, rawan bencana, rawan kriminalitas, dan tempat wisata.
Sementara Wakil Ketua DPRD Irsyad Safar menghimbau agar pemerintah menurunkan Satgas BBM guna melakukan pengawasan di SPBU. Termasuk mengaktifkan lagi satgas pangan untuk atrisipasi kelangkaan dan lonjakan harga kebutuhan pokok.
Irsyad juga meminta agar layanan kesehatan diharapkan beroperasi mulai H-10 dan H+10 tetap siaga. Terkait hal ini, Kadis Kesehatan Sumbar, dr. Lila Yanwar menyebut telah menyiapkan petugas di 35 pos kesehatan yang siap melayani. ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.