Cari Rektor Baru Berkompeten, Unand Gelar Dialog Kedjajaan Bangsa
PADANG- Universitas Andalas (Unand) Padang gelar dialog Kedjajaan Bangsa dengan tema “Memilih pemimpin untuk kejayaan Unand” di Covention Hall Kampus Unand, Jumat (1/9/2023).
Dialog tersebut menghadirkan nara sumber dari Rektor IPB Universiti, Prof Arif Satria, Rektor Universitas Yarsi Jakarta Prof Fasli Jalal, para mantan Rektor Unand, Prof Musliar Kasim, Prof Werry Darta Taiful, Prof Tahdil Husni dan Rektor Unand Yuliandri serta dimoderatori Prof Asrinaldi.
Dalam sambutanya Rektor Unand, Prof Yuliandri memaparkan dialog ini merupakan rangkaian dari proses Pemilihan Rektor Unand 2023-2028.
Ini bagian upaya menghimpun masukan-masukan apa yang mesti dilakukan dan bagaimana Unand ke depan. “Diharapkan Unand lebih maju ke depannya,” ucapnya.
Ia mengatakan kondisi saat ini, Unand sebagai PTNBH yang fokus pada riset telah mampu mengukir prestasi. Unand meraih peringkat 1 untuk universitas riset di dalam IKU V. Yakni hasil karya yang bermanfaat untuk masyarakat untuk sesama Liga PTNBH.
“Tentu ini atas kontribusi dosen termasuk lima guru besar ini,” tutur Guru Besar Fakultas Hukum ini.
Ia menyadari sebagai PTNBH dalam hal akademik, non akademik dan tata kelola UTK belum optimal dilakukan. “Unand tata kelolanya diubah tapi penyesuaiannya membutuhkan waktu. Tapi kerangka semuanya sudah disiapkan untuk itu,” ungkapnya.
Yuliandri menekankan siapa pun rektor terpilih nanti, mengisinya tidak bisa serta merta dan tidak bisa membalikkan telapak tangan. Termasuk juga kondisi saat ini implementasi transformasi dan persiapan merdeka belajar.
Dimulai Merdeka Belajar episode 2 yakni kampus merdeka. Kemudian Merdeka Belajar episode 21 yakni dana abadi PT. Merdeka Belajar episode 22 yakni Transformasi Seleksi Masuk PTN.
“Tahun 2022 dan 2023 jalur masuk Unand yakni SNBP, SNBT, dan SIMA. Hal ini akan menjadi rekomendasi kita soal seleksi masuk Unand ke siapapun rektor terpilih nantinya,” ungkapnya.
Yuliandri melanjutkan, Merdeka Belajar episode 26 yakni transformasi standar nasional dan akreditasi perguruan tinggi.
“Sekarang yang lagi fokus soal skripsi. Perubahan apapun nantinya soal skripsi, tiga hal kompetensi tidak boleh hilang. Yakni kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan,” tukas Guru Besar Fakultas Hukum Unand ini.
Sementara itu Rektor IPB Prof Arif Satria mengatakan, kepemimpinan digital menjadi sangat diperlukan di era serba digital saat ini. Seorang pemimpin yang melek IT, bisa melakukan perubahan dan mendorong proses transformasi organisasi agar lebih baik.
“Jadi bukan hanya sekadar expert leader yang tahu digital tapi tidak bisa membawa perubahan. Atau change leader bisa membawa perubahan tapi literasi digital lemah. Atau conservative leader tidak tahu digital dan tidak bisa membawa perubahan,” katanya.
Dikemukakan oleh Prof Arif Satria bahwa kepemimpinan digital memiliki empat karakteristik.
Karakteristik pertama adalah keterampilan kognitif yaitu komunikasi. Kedua keterampilan bisnis meliputi operasi bisnis dan proses yang dijalani.
“Dengan memahami keterampilan bisnis, maka dengan mudah dapat mencapai kinerja operasional organisasi yang sangat baik,” ujarnya.
Ketiga, keterampilan intrapersonal. Keterampilan intrapersonal yang paling penting adalah kecakapan negosiasi yang dibutuhkan dalam era kolaborasi seperti saat ini.
“Terakhir keterampilan strategis. Visi menjadi komponen terpenting yang wajib ada dalam diri seorang pemimpin digital,” tegas Prof Arif.
Apa yang membedakan orang Indonesia dengan orang luar? Arif menegaskan perbedaannya yakni pertama, visi. Orang yang berhasil masa depan memiliki daya imajinasi dan visi yang kuat. Kedua, strategi dan eksekusi.
“Orang yang mempunyai visi yang baik tanpa strategi yang baik percuma. Orang mempunyai visi dan strategi yang baik tanpa eksekusi yang baik percuma,” ungkapnya.
Ketika berbicara strategi dan eksekusi butuh kecerdasan, kedisiplinan, kerja keras, dan optimisme.
“Keterkaitan antara visi, strategi dan eksekusi merupakan keberhasilan organisasi,” terannya.
Selain hal tersebut, atribut lainnya adalah inspiring. Kepemimpinan masa depan itu bagaimana bisa memberdayakan sumber daya manusia dan menginspirasi. Arti inspirasi ini menggerakkan orang lain untuk berpikir dan bertindak.
“Orang-orang yang memiliki kemampuan menginspirasi berarti agar orang-orang memiliki mindset yang baik. Orang yang memiliki growth mindset adalah yakin akan kita bisa berubah. Jadi seorang pemimpin berfungsi menginspirasi agar orang-orang yang kita pimpin bisa memiliki growth mindset,” tekannya.
Kemudian, kemampuan beradaptasi dan mengeksekusi dengan cepat. Pemimpin yang dibutuhkan hari ini adalah kecepatan. Kelima, pemimpin yang bisa membangun kepercayaan dan kredibilitas.
“Terakhir future practice. Selama ini kita fokus padabased practicemaka kita akan menjadifollowers. Jika kita berpikir pada future practice kita akan menjadi leader,” pungkasnya. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.