Cegah Penurunan Fungsi Irigasi, Kementerian PUPR Tingkatkan Sistem Irigasi Way Tebu di Lampung Peninggalan Kolonial Belanda
Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA), tengah melakukan pekerjaan peningkatan Daerah Irigasi Way Tebu System yang berada di Kabupaten Pringsewu dan Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung.
“Pekerjaan irigasi Way Tebu sejauh ini sudah cukup baik tapi masih perlu dilakukan secara hati-hati, terutama pada lining saluran irigasinya. Perlu diperhatikan kembali tanah dasarnya, kalau tanahnya pasir harus pakai lining,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
Daerah Irigasi Way Tebu System merupakan peninggalan kolonial Belanda yang dibangun pada tahun 1926. Sejak pertama kali dibangun, sistem irigasi tersebut belum pernah mendapat perbaikan menyeluruh.
Oleh karena itu, Kementerian PUPR mulai melakukan pekerjaan untuk memperbaiki dan meningkatkan Daerah Irigasi Way Tebu System pada tahun 2019 sampai sekarang, guna menghindari penurunan fungsi irigasi.
Melalui perbaikan daerah irigasi tersebut meningkatkan pola tanam dari 150 persen menjadi 180 persen dan peningkatan produksi pertanian.
“Daerah irigasi Way Tebu System terbagi menjadi 3 yaitu Irigasi Way Tebu I – II, Irigasi Way Tebu III, dan Irigasi Way Tebu IV. Melihat letaknya, Irigasi Way Tebu IV (dibangun tahun 1938) berada ditengah antara Irigasi Way Tebu I (dibangun tahun 1926) dan Irigasi Way Tebu III (dibangun1927).
Irigasi Way Tebu IV terakhir dibangun untuk menambah debit dengan menampung air dari Way Napal disamping suplesi air dari Bendung Way Tebu I dan II. Daya tampung bendung di setiap daerah irigasi bisa mencapai kurang lebih 180 ribu m3. Air dari Way Tebu ini bisa mengalir sampai Sungai Way Sekampung melalui Sungai Way Bulok. Saat ini kinerja Daerah Irigasi Way Tebu Sistem mencapai kurang lebih 80%,” kata Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Pemanfaatan Air (PJPA) Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Mesuji Sekampung I Komang Sudana.
Tiga Daerah Irigasi (D.I) Way Tebu tersebut berfungsi menyediakan air irigasi dengan potensi 5.298 Ha, saat ini fungsionalnyam seluas 4188 Ha. D.I Way Tebu I – II yang dibangun pada tahun 1926 memiliki luas potensi 488 Ha, luas fungsi 488 Ha, dan panjang saluran induk 5200 m.
Bendung Way Tebu I – II merupakan bendung tipe tetap dengan konstruksi pasangan batu yang terletak di Pekon Banjar Agung Udik, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Luas area bendung Way Tebu II kurang lebih 4 Ha. Bendung Way Tebu I – II berfungsi menampung air dari Sungai Way Tebu yang dimanfaatkan untuk pengairan irigasi pada Sistem Daerah Irigasi Way Tebu.
Sedangkan D.I Way Tebu III yang dibangun tahun 1927 memiliki luas potensi 2150 Ha, luas fungsi 1514 Ha, dan panjang saluran induk 4552 m. Bendung Way Tebu III merupakan bendung tipe tetap dengan konstruksi pasangan batu yang terletak di Pekon Bumiratu, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu Provinsi Lampung.
Luas area bendung Way Tebu III sekitar 5 Ha. Bendung Way Tebu III terkoneksi dengan bendung Way Tebu IV melalui saluran induk yang disuplesi ke Way Semah (Bendung Way Tebu III membendung sungai Way Semah), Bendung Tebu Way IV yang terkoneksi dengan Bendung Way Tebu I-II melalui saluran induk yang disuplesi melalui sungai Way Napal, sehingga debit air yang ada pada Bendung Way Tebu III terpengaruh dari bukaan pintu pada Bendung Way Tebu IV dan Bendung Way Tebu I – II.
Terakhir adalah D.I Way Tebu IV yang dibangun tahun 1938 dengan luas potensi 2660 Ha, luas fungsi 2186 Ha, dan panjang saluran induk 6052 m. Bendung Way Tebu IV merupakan bendung tipe tetap dengan konstruksi pasangan batu yang terletak di Pekon Sukawangi, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Provinsi Lampung. Bendung Way Tebu IV memiliki luas area sekitar 2 Ha.
Bendung Way Tebu IV terkoneksi dengan bendung Way Tebu I – II melalui saluran induk yang disuplesi ke sungai Way Napal (Bendung Way Tebu IV membendung sungai Way Napal) sehingga debit air yang ada pada Bendung Way Tebu IV juga tergantung dari bukaan pintu pada Bendung Way Tebu I – II. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.