Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memberikan dukungan pencegahan stunting/gangguan pertumbuhan pada anak balita lewat pembangunan sarana prasarana air bersih dan sanitasi.
Salah satu bentuk dukungan yang diberikan yakni dengan memfasilitasi pembangunan tempat cuci tangan untuk sekolah dasar (SD), Taman Kanak-kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada 12 provinsi di Indonesia.
Pembangunan fasilitas cuci tangan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR sebagai dukungan program Organisasi Aksi Solidaritas Era (OASE) Menteri Kabinet Kerja bidang Kesehatan Keluarga yang menggandeng lintas kementerian, lembaga, instansi, dan didukung pemerintah daerah.
Tujuannya adalah memberikan edukasi kepada anak usia sekolah dasar tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan melalui enam langkah cuci tangan pakai sabun dengan air bersih yang mengalir.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, ketersediaan air bersih dan sanitasi layak menjadi salah satu kunci pengurangan jumlah stunting di Indonesia.
“Apabila anak-anak Indonesia tidak mendapatkan air bersih dan sanitasi yang baik,akan berisiko stunting, ini harus dihindari. Oleh karenanya Pemerintah gencar untuk melaksanakan program penyediaan air bersih dan sanitasi,” kata Basuki beberapa waktu lalu.
Stunting merupakan kondisi kekurangan gizi kronis yang ditandai dengan gagal tumbuh, gagal kembang dan gangguan metabolisme pada anak Balita. Terutama pada 1.000 hari pertama sejak didalam kandungan.
Penyebab Stunting diantaranya kurangnya pengetahuan ibu hamil pentingnya asupan gizi, kurangnya akses ke pelayanan kesehatan seperti posyandu, pola makan gizi tidak seimbang, serta lingkungan yang tidak sehat.
Tercatat sejak Januari 2019, Kementerian PUPR telah menyerahkan fasilitas tempat cuci tangan yang telah selesai dibangun kepada 41 TK dan PAUD di 17 Kabupaten/Kota yang tersebar di 12 Provinsi. Fasilitas yang diberikan tersebut yakni berupa keran cuci tangan permanen, keran cuci tangan dari ember baru, dan keran cuci tangan dari ember daur ulang.
Salah satunya di Provinsi Sumatera Barat yang dilaksanakan di tiga TK/PAUD. Lokasinya di TK Negeri Pembina Kabupaten Lima Puluh Kota dengan total 50 unit keran, TK Aisyiah Bustanul Athfal Kabupaten Dharmasraya sebanyak 60 unit keran, dan PAUD Khairunnisa
Kabupaten Pasaman sebanyak 60 unit keran. (*)