Padang, Intrust – Mengutip Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, pada rapat strategi percepatan penurunan stunting Januari lalu, Presiden Joko Widodo meminta angka prevalensi anak yang lahir kerdil (stunting) turun kembali sebanyak tiga persen di tahun 2022, untuk mencapai target 14 persen pada tahun 2024.
Menindaklajuti arahan tersebut, untuk mengejar target angka stunting, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) mencanangkan gerakan minum tablet penambah darah di sekolah bertajuk “Germas to School, Remaja Putri Sehat dan Cerdas”.
Hal ini dilakukan sebagai langkah preventif dalam upaya penurunan stunting, mengingat kesehatan calon Ibu, mulai dari remaja putri sangat mempengaruhi tingkat prevelansi stunting.
Pencanangan dilakukan secara langsung oleh Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, bertepatan dengan peringatan Hari Gizi Nasional ke-62 di Kompleks SMA Adabiah Padang, Kamis (3/2/22).
Dalam sambutannya wagub menyampaikan bahwa penurunan prevelansi stunting merupakan bagian dari misi pertama Pemprov Sumbar. Yaitu, meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang sehat, berpengetahuan, terampil, dan berdaya saing.
“Misi nomor satu kita di Sumbar adalah meningkatkan kualitas SDM. Dalam misi ini, pembangunan kesehatan merupakan investasi yang pertama, dan itu dimulai dari pencegahan stunting,” ujar Wagub.
Ia menjelaskan, stunting disebabkan oleh kekurangan zat mikro yang mengakibatkan kurangnya sel darah merah atau anemia. Sehingga gerakan minum tablet penambah darah di sekolah merupakan langkah tepat guna mencegah stunting langsung di akar permasalahannya. Selain itu program ini juga dapat menyentuh langsung ke target utama yang berperan amat penting dalam pencegahan stunting, yaitu remaja putri.
“Sebagai upaya pencegahan stunting dari akar masalahnya, kita mencanangkan minum tablet penambah darah di sekolah. Program ini juga merupakan bagian dari aksi bersama cegah stunting dan awasi obesitas yang tengah digalakan Pemprov Sumbar,” kata wagub menjelaskan.
Mewakili Dinas Kesehatan Prov. Sumbar Harizal dari Tim Promosi Kesehatan mengatakan, Germas to School memang sengaja menarget remaja putri, khususnya untuk mencegah anemia. Karena jika tidak dilakukan pencegahan, setelah menjadi Ibu nantinya anak yang dilahirkan juga akan berpotensi menderita anemia dan mengalami stunting.
“Oleh karena itu dari remaja ini kita gerakkan, agar mereka mau meminum tablet penambah darah. Jadi kita dari Dinkes bekerjasama dengan Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) untuk melakukan edukasi kepada remaja-remaja mengenai stunting, khususnya remaja putri mengenai anemia,” ungkapnya.
Ia juga menerangkan program Germas Go To School saat ini baru dilakukan di sepuluh sekolah di Kota Padang. Salah satunya di SMA Adabiah. Ke depan pihaknya juga akan berharap dapat menerapkan program ini di semua sekolah.
Sementara itu, Ishlah, Kepala Sekolah SMA Adabiah 1 Padang yang menjadi pilot project, menyambut baik Germas Go To School yang digalakkan Dinas Kesehatan dan menyampaikan kesiapannya dalam mensupport program pencegahan stunting dari pemerintah. Menurutnya program ini sangat baik dan bermanfaat bagi siswi di sekolah. ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.