Padang – Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) M.Basuki Hadimuljono memerintahkan kepada seluruh jajaran untuk melaksanakan refocusing kegiatan dan realokasi anggaran pada tahun 2020, guna penanganan pandemi covid -19.
Hal ini merupakan tindaklanjut Instruksi Presiden (Inpres) No. 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Perpres 54 Tahun 2020 Tentang Perubahan Postur dan Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2020.
Dampak dari hal tersebut, belasan paket pekerjaan infrastruktur tahun 2020 berskala sedang di Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) III Padang di realokasi.
Kepala BPJN III Padang Ir.H Aidil Fiqri MT merinci, untuk wilayah Sumatera Barat ada lima paket kontraktual yang dilaksanakan perubahan. Dua paket pekerjaan berada dilingkungan Satker PJN I Sumbar serta tiga paket ada di Satker PJN II Sumbar.
Lima paket kontraktual lainnya berada di Wilayah Bengkulu dengan rincian dua paket pekerjaan berada di Satker PJN I Bengkulu serta tiga paket pekerjaan berada di Satker PJN II Bengkulu.
“Paket cukup besar di Sumbar dan Bengkulu terpaksa dilakukan secara realokasi, karena kebijakan Bapak Presiden Joko Widodo dan sesuai arahan Bapak Menteri PUPR untuk realokasi anggaran,” Ucap Aidil.
Aidil juga mengatakan, dengan kebijakan realokasi anggaran, paket kontraktual delapan jembatan gantung yang belum tender di BPJN III tahun 2020 juga belum mendapat kejelasan secara pasti realisasi pembangunan fisiknya.
Rinciannya untuk wilayah Bengkulu ada tiga unit rencana pekerjaan pembangunan jembatan gantung, lalu lima unit rencana pekerjaan jembatan gantung berada di wilayah Sumbar.
“Untuk jembatan gantung belum mendapat kepastian realisasi pembangunan fisiknya. Karena pelaksanaan pembangunan jembatan gantung ini hanya yang dapat persetujuan Bapak Menteri PUPR saja,” urai Aidil.
Ia juga sebutkan, realokasi anggaran wajar dilakukan, karena ini merupakan bencana besar yang tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi seluruh dunia. Semua sektor terkena imbas dari bencana ini. Semoga saja bencana pandemi Covid -19 berakhir dan keadaan bisa normal kembali. (Ridho)