Bukittinggi, Intrust – Wali Kota Bukittinggi Erman Safar mengancam akan memindahkan istri anggota DPRD Provinsi Sumatera Barat Nofrizon, menyusul reaksi wali kota atas kritik foto baliho yang menampilkan gambar Erman Safar dan istrinya.
“Istri bapak anggota saya, istri bapak akan saya pindahkan,” ancam Wali Kota kepada Nofrizon di hadapan Wakil Gubernur Audy Joinaldy, Wakil Wali Kota Marfendi, dan sejumlah guru SMAN 4 Bukittinggi, saat menghadiri acara ulang tahun perak sekolah tersebut, Kamis (28/7/2022).
Diketahui, istri Nofrizon adalah Aparat Sipil Negara (ASN) yang bekerja di salah satu instansi Pemko Bukittinggi.
Mendengar ancaman tersebut, Nofrizon yang berada dalam ruangan tersebut menjawab enteng.
“Silakan saja, istri saya memang akan mengajukan pensiun dini,” jawab Nofrizon.
Kepada wartawan, Nofrizon menyatakan terkejut dan merasa aneh. Ia mengatakan, sebagai seorang pemimpin atau kepala daerah seharusnya memakai falsafah Minangkabau. “Ba alam laweh, ba hati lapang”, harus berkepala dingin.
“Saya jadi ketawa lucu melihat tingkahnya,” kata Nofrizon.
Ia mengatakan, baginya, jika masalah pribadi diceritakan tidak ada masalah, tapi jika diceritakan di hadapan orang ramai, nalar seorang pemimpin tidak ada.
“Kalau seperti ini tipikal seorang pemimpin, jangan harap Kota Bukittinggi akan maju,” tandasnya.
Nofrizon juga sangat menyesalkan sikap wali kota yang menceritakan masalah kehadiran gubernur di Bukittinggi yang tidak mengundang wali kota.
“Masak dia juga menceritakan gubernur di hadapan wakil gubernur. Etika, kontrol emosinya gimana itu. Kan dia tidak bisa menahan diri,” ucap politisi Partai Demokrat itu.
Ia mengatakan, walaupun hubungan wali kota dengan gubernur tidak bagus, jangan disampaikan di hadapan wakil gubernur dan di hadapan khalayak ramai.
“Ini di mana akalnya. Wakil gubernur itu pejabat negara, Dia juga pejabat negara,” ungkap Nofrizon heran.
Sebelumnya, anggota DPRD Sumbar, Nofrizon pernah membuat kritik dan saran melalui spanduk besar yang bertuliskan, ‘Kami Rindu Melihat Foto, Baliho dan Spanduk Walikota Bukittinggi dan Wakil Walikota Bukittinggi Seperti Waktu Kampanye Dulu’.
Dirinya mengakui, pemasangan spanduk itu dilakukan beberapa waktu lalu atas rasa keprihatinan terhadap pemimpin Kota Bukittinggi yang tidak lagi harmonis seperti waktu kampanye saat Pilkada 2020.
Menanggapi ancaman wali kota yang akan memutasi istrinya, Nofrizon bergeming.
“Dia pikir saya takut atau istri saya akan takut, gak kok. Pindahkan saja. Istri saya bukan pejabat, malah jauh-jauh hari dia sudah minta mengundurkan diri,” tegas Nofrizon. (*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.