Lubuk Alung, majalahintrust.com – Ketua Pimpinan Wilayah Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (PW ISNU) Provinsi Sumtera Barat Zeki Aliwardana mengungkapkan, perlunya terus didengungkan hari lahir Pancasila agar anak-anak bangsa Indonesia memahami Pancasila sebagai ideologi dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.
Ketua PW ISNU Provinsi Sumtera Barat Zeki Aliwardana, mengungkapkan hal itu pada halal bi halal dan Dialog Kebangsaaan dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila, Minggu (1/6/2025) di Lubuk Alung, Kabupaten Padang Pariaman.
Dialog kebangsaan menghadirkan pembicara Ketua Senat/Guru Besar Universitas Islam Negeri Imam Bonjol (UIN IB) Padang Prof. Dr. Duski Samad Tuanku Mudo dan Sekretaris DPD Satupena Sumatera Barat Armaidi Tanjung dengan moderator Ahmad Damanuri Tuanku Mudo mantan Ketua Gerakan Pemuda Ansor Padang Pariaman.
Hadir Kepala Kantor Kementerian Agama Padang Pariaman Syafrizal, pengurus PW ISNU Sumbar, PC ISNU Kota Padang, Kota Pariaman, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Mentawai, badan otonom NU seperti PMII, IPNU, IPPNU yang berjumlah hampir 100 orang.
Menurut Zeki Aliwardana, setelah hari lahir Pancasila, kemudian diperingati hari Kemerdekaan 17 Agustus. Lalu berikutnya diperingati Hari Kesaktian Pancasila setiap 1 Oktober. Lebih satu bulan kemudian, 10 Nopember, diperingati hari Pahlawan, dimana pada hari itu terjadi di Surabaya peperangan heroik pejuang Republik Indonesia melawan Sekutu yang menginginkan Belanda kembali berkuasa di Indonesia.
“Sekarang ISNU harus tampil dan membangun imej positif terhadap stigma negatif tentang tuanku misalnya. Ada pihak yang menyebutkan tuanku di Padang Pariaman hanya untuk mengajar mengaji di surau, labai atau garin di surau/masjid. Sementara yang tidak senang tuanku menempati posisi-posisi strategi dalam pemerintahan atau kemasyarakatan, selalu menyebarkan informasi negatif terhadap tuanku,’ kata Zeki.
Zeki juga menyebutkan, dalam meningkatkan peran ISNU di tegah masyarakat, tidak bisa bergerak sendiri, perlu berkolaborasi membangun bangsa ke depannya. Dialog kebangsaan ini untuk menggali dan konsolidasi organisasi ISNU di Sumatera Barat.
Guru Besar UIN IB Padang Duski Samad menegaskan, Nahdlatul Ulama merupakan organiasi Islam di Inodnesia yang paling nasionalis dalam menjaga kelangsungan NKRI. Bagi NU, masalah Pancasila sebagai ideologi bangsa sudah selesai.
“NU memandang Pancasila adalah alat pemersatu bangsa Indonesia. Kita harus selalu menjaga dan memahami posisi Pancasila dalam kehidupan berbanga dan bernegara,” tutur Duski Samad.
Dikatakan Duski Samad, Pancasila adalah produk pikiran dari manusia Indonesia yang dikenal juga dengan founding fathers (pendiri bangsa). Sebagai penggiat kebangsaan dan keumatan, tidak perlu dibenturkan antara Pancasila dengan agama. Pancasila sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang beragam ini. Biarkan dijalankan sendiri-sendiri, jangan dibenturkan satu sama lain.
Armaidi Tanjung wartawan utama ini menambahkan, peringatan Hari Lahir Pancasila penting dilakukan karena merupakan momen untuk mengenang perjuangan pendiri bangsa dalam merumuskan dasar negara Indonesia, yakni Pancasila. Pancasila adalah landasan filosofis yang menyatukan seluruh warga negara dalam kehidupan sehari-hari. Peringatan ini juga menjadi ajakan untuk merefleksikan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Sebagai bangsa dan negara yang besar, Indonesia memiliki keragaman dari Sabang sampai Merauke. Data terbaru dari BPS menyebutkan ada 1.340 suku bangsa di Indonesia dengan 17.380 pulau pada 2024. Dengan keragaman tersebut, tentu sangat dibutuhkan ideologi yang dapat menjaga kesatuan dan persatuan bangsa,” kata Armaidi Tanjung. r-ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.