Sijunjung, majalahintrust.com – Tim Komite Nasional Geopark Indonesia (KNGI) melakukan kunjungan ke Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar) Rabu (12/7/2023).
Kunjungan tersebut dalam rangka melakukan verifikasi kepada Geopark Ranah Minang Silokek untuk direkomendasikan sebagai UNESCO Global Geopark (UGGp) pada tahun 2023.
Ketua Rombongan Tim KNGI Dwi Novria Ambarwati menyebut, verifikasi tersebut dilakukan untuk pembuktian dokumen yang telah diserahkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) sebelumnya.
“Jadi di sini kita lakukan verifikasi apakah benar dokumen yang telah diserahkan sebelumnya,” ungkapnya kepada awak media di Perkampungan Adat Sijunjung, Kamis (13/7/2022).
Dalam kunjungannya ke Kabupaten Sijunjung, Tim KNGI melakukan peninjauan langsung ke kawasan Geopark Silokek di Nagari Silokek, Kecamatan Sijunjung.
Selanjutnya, menyaksikan secara langsung bagaimana sesungguhnya kondisi alam Geopark Silokek Sijunjung, sekaligus menghimpun berbagai informasi dan data dari masyarakat dan pengunjung.
Kemudian, mengunjungi Kawasan Perkampungan Adat Sijunjung yang berlokasi di Nagari Sijunjung, Kabupaten Sijunjung. Untuk melihat serta menelusuri situasi tatanan hidup masyarakat, khasanah, adat dan budaya.
Tim Verifikasi Bidang Geologi Rudi Suhendra menuturkan, Geopark Ranah Minang Silokek Sijunjung secara garis besar telah memenuhi kriteria untuk menuju UGGp. Dalam hal ini tercatat masuk enam besar dari sembilan kawasan Geopark se-Indonesia.
Dikatakannya, jika lolos lagi, akan disaring lagi, hingga selanjutnya menuju dua besar pada bulan Juli mendatang. Bila tercatat masuk dua besar, Geopark Ranah Minang Silokek akan direkomendasikan untuk UGGp. Selanjutnya menunggu Tim UNESCO turun melakukan penilaian ke Sijunjung.
“Kita doakan saja, semoga Sijunjung lolos masuk dua besar untuk diusulkan ke UNESCO,” ujarnya.
Sementara Bupati Sijunjung Benny Dwifa mengungkapkan, sudah sangat siap menuju status Geopark Nasional Ranah Minang Silokek menuju UGGp.
Sebagai bukti keseriusan Pemkab Sijunjung bahkan Geopark Ranah Minang Silokek telah ditetapkan menjadi tema pembangunan, serta masuk dalam RPJMD sebagai salah-satu program pembangunan strategis.
“Tidak hanya Pemkab Sijunjung, bahkan segenap warga masyarakat ikut mendukung program ini,” pungkasnya. Darwen
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.