PADANG – Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumbar dan Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, mengapresiasi kegiatan simulasi bencana oleh Petugas Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (PKTD) dan pembentukan Mine Rescue Team (MRT) di Tambang PT Semen Padang.
“Pembentukan MRT oleh PT Semen Padang perlu diapresiasi, karena dari beberapa perusahaan pertambangan yang ada di Sumbar, PT Semen Padang yang merupakan perusahaan semen di Kota Padang, dinilai lebih cepat membentuk MRT dibandingkan dengan perusahaan pertambangan lainnya,” kata Kepala Bidang Minerba Dinas ESDM Provinsi Sumbar John Edward pada acara simulasi bencana oleh Petugas Kesiapsiagaan Tanggap Darurat (PKTD) dan launching Mine Rescue Team (MRT) di Tambang PT Semen Padang, Rabu (6/11/2019).
Hadir pada kesempatan itu Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri, Staf Basarnas Februs Anggara, Kepala Departemen Tambang & Pengelolaan Bahan Baku PT Semen Padang Amrah Ahmad, Penanggung Jawab MRT Semen Padang Dedi M Sidiq, staf pimpinan dan para undangan lainnya.
John Edward mengatakan, keberadaan MRT di areal tambang PT Semen Padang ini terus berlanjut selama operasional tambang berlangsung. “Kalau bisa, mereka di-standby kan selama 24 jam, sehingga jika terjadi kecelakaan kerja, maka personil MRT bisa dengan cepat melakukan evakuasi,” katanya.
Dia berharap agar personil MRT yang merupakan PKTD di areal tambang PT Semen Padang, terus meningkatkan kemampuan rescue-nya, karena di areal tambang ini banyak potensi yang bisa terjadi.
“Tidak hanya potensi kecelakaan kerja, potensi bencana alam seperti longsor, gempa, juga beroptensi terjadi di aeral tambang ini,” ujarnya.
Apresiasi yang sama juga disampaikan Staf Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang Februs Anggara.”Keberadaan MRT ini sangat membantu kami dalam melakukan upaya penyelamatan jika suatu saat terjadi kecelakaan kerja atapun bencana yang menyebabkan adanya korban dari manusia di areal tambang ini, apalagi keberadaan kantor kami cukup jauh dari areal tambang PT Semen Padang ini,” katanya.
Agar kemampuan MRT Semen Padang ini dapat meningkat dan berkembang, Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang siap untuk melakukan training lanjutan terkait kemampuan rescue yang telah dimiliki oleh MRT saat ini.
“Jika terjadi bencana atau laka kerja di areal tambang ini, maka waktu yang kami butuhkan untuk sampai ke areal tambang ini minimal 45 menit dan paling lama 1 jam. Jadi, kami mengapresiasi PT Semen Padang yang telah membentuk Mine Rescue Tim yang tentunya, dapat membantu tugas-tugas SAR kami, khususnya dalam upaya pencarian dan pertolongan di areal tambang ini,” katanya.
Dirut PT Semen Padang Yosviandri menyampaikan bahwa launching MRT ini merupakan bagian dari upaya pengendalian semua bentuk potensi bahaya yang ada di lingkungan tempat kerja, karena filosofi K3 sendiri, yaitu menjamin keutuhan dan kesempurnaan melalui perlindungan atas keselamatan dan kesehatan para pekerja dalam menjalankan pekerjaannya.
“Pembentukan MRT atau PKTD adalah komitmen perusahaan dalam menyiapkan sarana dan prasarana sebagai antisipasi terjadinya kondisi darurat. Dan, manajemen perusahaan akan terus melakukan kaderisasi terhadap personil MRT agar keberadaannya terus berkesinambungan. Mudah-mudahan dengan adanya Mine Rescue Tim, potensi kecelakaan kerja di areal pertambangan dapat diperkecil,” ujarnya.
Acara launching MRT itu digabung dengan kegiatan simulasi bencana gempa dan kebakaran oleh PKTD Departemen Tambang. Dalam simulasi tersebut, diceritakan bahwa Kota Padang dilanda gempa berkuatan 6,2 SR. Gempa yang cukup kuat juga dirasakan di areal tambang PT Semen Padang, yaitu di kawasan Batu Gadang, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kota Padang. Bahkan di areal tambang batu kapur tersebut, digambarkan dua pekerja ikut menjadi korban.
Petugas MRT kemudian turun untuk mengevakuasi kedua korban. Evakuasi pertama dilakukan terhadap korban yang terjepit di dalam truck tanki. Evakuasi berjalan lancar dan korban langsung dilarikan ke Semen Padang Hospital. Kemudian evakuasi kedua, dilakukan terhadap korban yang berada di Belt Conveyor dengan ketinggian sekitar 20 meter.
Korban berhasil diturunkan tim MRT dengan teknik vertical rescue.
Penanggung Jawab MRT Departemen Tambang PT Semen Padang Dedi M Sidiq menambahkan, MRT ini merupakan unit organik terstruktur yang dimiliki Tambang Semen Padang. Dan, pembentukan unit ini merupakan tindaklanjut dari Kepmen ESDM No 1827 K/30/MEM/2018 Tahun 2018.
“Pertambangan ini karakteristiknya berbeda dengan industri lainnya. Sifatnya lex specialist, dan harus ada satu unit organik yang menangani keadaan tanggap darurat. Jadi, dasar Kepmen ESDM itulah kami membentuk Mine Rescue Tim. Ada 10 keahlian yang dimiliki oleh personil MRT, di antaranya, vertical rescue, water rescue, vertical accident rescue,” kata Dedi yang didampingi Koordinator MRT, Dainuri. (*)