Basko, Intrust – Ketua Umum DPP Satupena Indonesia Denny JA mengakui kapasitas penulis-penulis asal Sumatra Barat. Sejak dulu hingga sekarang, telah banyak lahir penulis hebat dari daerah ini.
“Sumatera Barat telah melahirkan begitu banyak penulis besar. Sejak dulu hingga kini, tak pernah kering atau terputus generasinya,” kata Denny JA dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Anwar Putra Bayu, ketika mengukuhkan DPD Satupena Sumatera Barat, di Grand Basko Hotel – Padang, Sabtu (19/3) malam.
Ia kemudian menyebutkan sejumlah nama. Katanya, Hamka lahir di sini (Sumatra Barat), seorang penulis yang juga seorang ulama. Asrul Sani dan Muhammad Yamin juga lahir di Sumatra Barat. Mereka berdua tokoh yang mewarnai perjalanan sastra Indonesia.
Belum lagi penulis yang juga sekaligus negarawan Indonesia: Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, Mohammad Natsir dan Tan Malaka. Mereka putra kandung Sumatra Barat yang bahkan mewarnai perjalanan negara Indonesia. Sejak dulu hingga kini, Sumatera Barat melahirkan banyak penulis hebat.
Jika diurut satu persatu, katanya, tentu akan sangat panjang urutannya. Lalu, katanya, apakah kebetulan pula tradisi membaca dan menulis yang sudah mendarah daging tersebut menghadirkan semangat bagi penulis di Sumbar? Sehingga dari 34 provinsi di Indonesia, kepengusan DPD Satupena Sumatera Barat merupakan kepengurusan pertama yang dikukuhkan.
“Semoga menjadi inspirasi bagi yang lain,” katanya berharap.
Sastri Pimpin Satupena Sumatera Barat
Kepengurusan Satupena Sumatera Barat dipimpin Sastri Bakry untuk satu periode. Masa baktinya 2022 – 2027. Satri Bakry didampingi enam pengurus lainnya. Dalam struktur kepengurusan, Sastri Bakry sebagai Ketua I.
Berikutnya, Januarisdi (Ketua II), Hermawan (Ketua III), Sry Eka Handayani (Ketua IV), Yurnaldi (Ketua V), Firdaus Abie (Sekretaris) dan Ioqo Alhamra Fikri (Bendahara). Kepengurusan ini juga diperkuat Penasehat, Audi Joinaldy, Buya Mas’oed Abidin, Fauzi Bahar, Rusli Marzuki Saria , Prof Harris Effendi Tahar, Hasril Chaniago, dan Khairul Jasmi.
Setelah pengukuhan DPD Satupena Sumatra Barat, Buya Mas’oed Abidin atas nama Penasehat DPD Satupena Sumatra Barat mengukuhkan Harneli Mahyeldi sebagai Bundo Literasi Anak Nagari.
“Diharapkan agar Bundo Literasi Anak Nagari berfungsi sebagai pemberian pengaruh dalam penentuan dan pelaksanaan kebijakan literasi baik di lingkungan keluarga, satuan pendidikan dan masyarakat di nagari kita,” kata Buya Mas’oed.
Terhadap amanah yang diberikan tersebut, Harneli Bahar akan berupaya sekuat tenaga mengemban amanah yang diberikan Satupena Sumatra Barat.
“Saya memang bukan penulis. Tapi saya hobi membaca dan menyanyi. Kebetulan di Padang dulu saya juga sudah dinobatkan jadi Bundo Literasi. In Shaa Allah, saya akan menjaga amanah dan kepercayaan ini,” ujar Harneli yang akrab dipanggil Ummi.
Menurut Ketua DPD Satupena Sumatra Barat Sastri Bakry, kehadiran komunitas ini mendapatkan respon luar biasa dari banyak penulis dan calon penulis di Sumatra Barat. Kurang sebulan, tercatat sedikitnya 350 orang yang menyatakan kesediaannya untuk bergabung dan menjadi anggota Satupena Sumatra Barat.
Ketika pengukuhan pengurus yang disertai dengan pengukuhan Bundo Literasi Anak Nagari, Diskusi Sastra, Bazar Buku, Peluncuran Buku Karya Penulis Satupena serta Peluncuran Website, panitia terpaksa membatasi undangan untuk 100 orang.
“Tak ada maksud lain, tetapi murni karena situasi dan kondisi saja,” tambah Sry Handayani Ketua IV.
Pada malam itu turut hadir mantan Mendagri Gamawan Fauzi. Namun beliau menyatakan lebih suka disebut sebagai anggota atau penulis saja, tidak dengan identitas jabatan yang pernah melekat pada dirinya.
Hadir juga Hasril Chaniago, Kadis Perpustakaan dan Kearsipan Sumbar Novrial, Kadis Kebudayaan Sumbar Syaifullah MM, Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Hatta Purwanto, Kapus PPSDM Kemendagri Regional Bukittinggi Sarjayadi. ns
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.