PADANG – Jumlah masyarakat terkonfirmasi positif COVID-19 di Sumbar terus bertambah. Berdasarkan data corona.sumbarprov.go.id per 18 Agustus 2020, tercatat sebanyak 1412 masyarakat postif COVID-19. 43 di antaranya, meninggal dunia, sebanyak 152 dirawat dan 918 sembuh.
“Meningkatnya jumlah masyarakat positif COVID-19, disebabkan oleh proses pembelajaran terhadap COVID-19 gagal dilakukan dengan baik,” kata Kepala Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Unand dr.Andani Eka Putra, MSc pada webinar New Normal Bukan Back To Normal yang digelar PT Semen Padang, Rabu (19/8/2020).
Webinar tentang COVID-19 itu dibuka Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri dan diikuti oleh Direktur Operasional Firdaus dan Direktur Keuangan Tubagus Muhammad Dharury.
Selain jajaran direksi perusahaan semen plat merah di Kota Padang, webinar dengan tema “COVID-19 dan Pola Penyebarannya” itu juga diikuti ratusan karyawan Semen Padang Group melalui aplikasi Zoom Meeting yang berlangsung sejak pukul 13.00 WIB hingga berakhir pada pukul 15.30 WIB.
Andani yang juga merupakan Direktur Umum Sumber Daya Rumah Sakit Unand itu juga menyampaikan bahwa kasus COVID-19 sekarang ini, jangan sampai seperti virus Spanish Flu di tahun 1918 yang juga mengguncang dunia. Sejarah Spanish Flu jangan sampai terulang kembali.
“Sejarah virus Spanish Flu atau Flu Spanyol itu membunuh 40-50 juta jiwa di dunia. Untuk Indonesia, paling banyak korban Flu Spanyol tersebar di Pulau Jawa dan Jawa Timur termasuk paling dominan terpapar wabah Flu Spanyol. Ini disebabkan, karena gagalnya proses pengendalian flu Spanyol tersebut,” kata Andani.
Ia pun juga memaparkan konsep pengendalian terhadap COVID-19. Kata dia, ada lima konsep pengendalian COVID-19, yaitu pendidikan, pelacakan, pemeriksaan, pengasingan dan perawatan atau yang disebut dengan 5P.
Ia berharap konsep ini dapat diimplementasikan oleh setiap daerah, supaya upaya memutus rantai penularan COVID-19 berjalan maksimal.
Saat ini, Andani mengaku bahwa dirinya telah merancang Rumah Isolasi Nagari yang disebut sebagai Rumah Tageh atau Rumah Kuat. Rumah Isolasi Nagari ini, katanya, akan mengimplementasikan konsep 5P dengan melibatkan unsur yang ada di setiap nagari, termasuk Polri dan TNI.
“Jadi ini semacam pemberdayaan. Misalnya, kalau ada masyarakat ODP/OTG atau pendatang/pemudik, maka akan langsung dikarantina di Rumah Isolasi Nagari, dan selama menjalani isolasi, mereka diawasi oleh nagari dan petugas kesehatan, dan untuk makanannya, akan diberikan oleh masyaraklat secara bergotong royong,” bebernya.
Dirinya berharap, Rumah Isolasi Nagari dengan menerapkan konsep 5P ini dapat diterapkan oleh Pemerintah Daerah di nagari, kelurahan atau desa, karena wabah COVID-19 disebabkan oleh resiko pergerakan manusia yang sulit dikendalikan.
“Pergerakan manusia tidak satu orang pun yang bisa mengatur, dan ini menjadi masalah penularan COVID-19. Jadi kalau
Rumah Isolasi Nagari itu diterapkan, maka wabah COVID-19 akan bisa dikendalikan dalam artian menyesesuaikan dengan protokol kesehatan COVID-19,” ujarnya.
Andani juga mengingatkan agar masyarakat terus menerapkan protokol kesehatan di mana pun berada dan tidak perlu cemas berlebihan, karena kecemasan yang berlebihan akan menyebabkan kematian.
Namun yang pasti, kata dia, COVID-19 telah berdampak kepada rusaknya sosial ekonomi masyarakat.
“Jadi, kita tidak boleh cemas berlebihan ketika kita positif COVID-19, karena itu bisa menyebabkan munculnya berbagai penyakit seperti jantung yang berdampak kepada kematian. Jadi yang penting itu, bagaimana kita bisa menyesuaikan new normal ini dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Andani.
Pada kesempatan itu, dr.Andani Eka Putra, MSc menyampaikan apresiasinya atas upaya edukasi dan sosialisasi yang dilakukan manajemen Semen Padang di samping sudah banyaknya yang dilakukan Semen Padang untuk penanganan COVID-19.
Direktur Utama PT Semen Padang Yosviandri dalam sambuitannya mengatakan bahwa webinar New Normal Bukan Back To Normal ini digelar, karena selama ini telah menjadi bahan perbincangan dan menjadi diskusi yang cukup hangat terkait bagaimana masyarakat menyikapi new normal.
“New normal bukan aturan. Kebiasaan-kebiasaan selama ini seperti memakai masker, jaga jarak dan ketentuan lain pada prrokol kesehatan masih belum banyak diterapkan oleh masyarakat. Nah, melalui webinar ini, kita di Semen Padang mengajak seluruh insan perusahaan untuk dapat menyampaikan apa yang disampaikan dr Andani kepada masyarakat terkait new normal tersebut,” katanya. (*)