Padang – UIN Imam Bonjol Padang laksanakan Webinar Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi, Rabu (23/6). Kegiatan yang diformat secara luring dan daring tersebut menghadirkan narasumber K.H. Yahya Cholil Staquf (Katib Aam Syuriah PBNU), Dr. Imam Safe’i, M. Pd (Kapusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Balitbang dan Diklat Kemenag RI) dan Prof.Drs. Ganefri, M.Pd, Ph.D (Rektor Universitas Negeri Padang).
Dalam sambutan pembukaan acara, Rektor UIN Imam Bonjol, Prof. Dr. Eka Putra Wirman, M.A., menyampaikan urgensi peran perguruan tinggi dalam meneguhkan moderasi beragama. Di tengah dinamika sosial yang rentan menggiring umat kepada ekstrimitas, perguruan tinggi mesti dapat menunjukkan eksistensinya dalam ranah moderasi tersebut.
Lebih lanjut, Rektor menjelaskan bahwa moderasi sejatinya adalah DNA dan karakter Islam. Moderasi merupakan hulu yang membentuk konsep ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah. Akan tetapi, dinamika sosial dalam beberapa tahun terakhir telah menggeser tatanan nilai tersebut, sehingga perlu diperkuat lagi dengan implementasi konsep moderasi beragama.
“Islam memiliki karakter alami washatiy (moderat). Jelas dalam Al-Qur’an dan hadis. Hanya saja nilai-nilai washatiyah tersebut sudah banyak bergeser dalam dinamika sosial yang ada”, tegas guru besar Ilmu Kalam tersebut.
Rektor menegaskan bahwa perguruan tinggi bertugas menurunkan konsep moderasi agama tersebut dalam atmosfer akademik dan prilaku sosial. “Khusus UIN Imam Bonjol Padang, kita telah memiiki rumah moderasi beragama. Wadah ini kita harapkan berada di garda terdepan agar keberadaan Islam rahmatan lil alamin bisa dirasakan oleh masyarakat”, tutup beliau.
Kegiatan webinar Moderasi Beragama di Perguruan Tinggi diikuti sebanyak lebih 500 peserta. 30 orang peserta hadir hadir secara luring di ruang rapat senat UIN Imam Bonjol Padang, sementara sisanya mengikuti secara daring melalui aplikasi Zoom Cloud Meetings.(*)