Padang, majalahintrust.com, – Pasangan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Barat (Sumbar), Epyardi Asda dan Ekos Albar mendaftar ke KPU Sumatera Barat, pada hari ketiga pendaftaran, Kamis (29/8/24), pada pilgub yang akan di laksanakan pada 27 September 2024 mendatang.
Kedatangan pasangan Epyardi-Ekos, diiringi ratusan kader partai pengusung dan pendukung, dan terdengar juga nyanyian yel-yel dari pendukung pasangan Epyardi-Ekos.
Pasangan ini mendaftar di dampingi oleh Ketua partai pengusung, yaitu Partai PDI Perjuangan, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gelora, Partai Gelora, Partai Prima dan Partai Buruh.
Dalam Pers Conference Epyardi Asda mengatakan, di dalam memimpin punya prinsip dalam memimpin di perlukan musyawarah dan mufakat. Apalagi di Minangkabau memiliki filsafat sendiri “duduak surang basampik-sampik, duduak basamo balapang-lapang”.
Pihaknya yakin dengan kebersamaan tim ini yang akan berjuang selama lima tahun kedepan, Sumatera Barat akan bangkit.
“Kami punya prinsip di dalam mengelola Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) ini, berbasis kebutuhan rakyat, yang artinya setiap sen APBD ini akan kami pergunakan sesuai apa yang di butuhkan oleh rakyat,” ulasnya.
Dengan prinsip anggaran kebutuhan rakyat, pastinya semua akan dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan rakyat itu sendiri. Setiap program yang di lakukan itu harus ada manfaatnya, apakah untuk ekonomi, pendidikan, atau keagamaan.
Apalagi kata Epyardi, Sumatera Barat ini Provinsi yang cukup mumpuni, banyak yang bisa di kembangkan dan bahkan dalam rangka untuk meningkatkan minat Investor dan tokoh-tokoh Minang yang kaya dan orang-orang yang mumpuni dan mau berinvestasi di Sumatera Barat ini.
Pada tahun pertama akan membuat sebuah Peraturan Daerah (Perda) dengan melibatkan Niniak Mamak, Bundo Kanduang, bahwa Perda itu akan berbunyi nantinya, menuju kepastian hukum status tanah wilayah di Sumatera Barat.
Dengan ada nya Perda ini maka semua Investor itu merasa nyaman, kami yakin tidak ada satupun daerah yang akan maju, tanpa di dukung oleh Investor,” jelasnya.
“Infrastruktur kita harus di tingkatkan, saya tidak mau melihat lagi jalan Provinsi di tanami oleh pohon pisang oleh rakyat kita. Ini sindiran bagi yang sangat menyakitkan, bagi kami ini tugas yang sangat berat untuk di masa yang akan datang,” pungkas Epyardi. (Bambang)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.