Tanah Datar, majalahintrust.com – Bupati Tanah Datar Eka Putra meminta seluruh OPD bergerak cepat akibat intensitas erupsi gunung Marapi masih tinggi. Pasalnya semenjak erupsi Sabtu (07/01) hingga Selasa (10/01) sudah 89 kali erupsi. Bahkan erupsi saat ini sudah mengeluarkan material.
Hal itu disampaikan Bupati dalam rapat bersama seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dimoderatori Sekda Iqbal Ramadi Payana. Juga ikut hadir OPD terkait, Forkopimda dan Camat di selingkar gunung marapi guna membentuk satuan tugas (Satgas).
“Tadi saya mendapat laporan dari masyarakat bahwa gunung Marapi erupsi lagi. Bahkan sudah mengeluarkan material. Dari itu Saya langsung meninjau beberapa nagari di kaki gunung tersebut untuk melihat langsung dampak yang ditimbulkan. Dan siangnya langsung rapat dengan OPD, Forkopimda dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA),” ujar Bupati Eka.
Walau saat ini situasi masih kondusif namun dampak buruk harus dikaji. Dari itu segala sesuatu mitigasi bencana harus disiapkan. Seperti BPBD dan Dinas Kesehatan agar menyiapkan segala yang dibutuhkan.
“Dinas Kominfo diminta menyampaikan informasi dan antisisipasi berita hoax yang akan meresahkan masyarakat. Dinas Pertanian memantau tanaman yang terdampak dan Camat yang berada di sekitar gunung marapi agar menghimbau masyarakat untuk mengaktifkan ronda malam,” tambahnya.
Bupati Eka Putra menambahkan semua akan bergerak. OPD bersama Forkopimda akan turun ke lapangan. Jalur evakuasi harus jelas. Sehingga nanti jika ada pengungsian tidak sulit. Tempat pengungsian juga harus disiapkan, termasuk kendaraan harus standby dari sekarang.
Terkait masih adanya pendaki yang membandel Pemda bersama Forkopimda dan BKSDA akan turun dan menempatkan personil di pintu-pintu masuk dan akan menindak tegas jika masih ada pendaki yang naik.
Sebelumnya Kalaksa BPBD Tanah Datar Yusnen menyampaikan hari Selasa (10/01) terjadi erupsi sebanyak 11 kali berdasarkan data dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bukittinggi.
“Untuk ketinggian kolam abu atau kepulan asap mencapai 300 meter terjadi pada hari pertama tanggal 7 Januari yang mengarah ke Nagari Pariangan. Namun abunya tidak sampai turun atau mengganggu aktifitas masyarakat,” ujar Yusnen.
Yusnen juga menyebutkan untuk erupsi di hari kedua dan ketiga ketinggian kolam abu selitar 100-250 meter dan mengandung material. Namun hanya di sekitar kawah Marapi saja. M.Dt
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.