Evaluasi Topografi Tanah, Tentukan Penanganan Permanen Pasca Longsor Jalan Nasional Padang – Solok Selatan
Padang – Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR menunggu selesainya evaluasi topografi tanah di lokasi jalan nasional ruas jalan Padang menuju Solok Selatan hingga Batas Jambi, tepatnya di Nagari Cubadak Aia Dingin Kecamatan Lembah Gumanti yang mengalami longsor parah pada Sabtu (18/4)
Data topografi tanah sangat menentukan, untuk melakukan tindakan penanganan permanen nantinya terkait sarana infrastruktur jalan yang akan dibangun, agar ruas jalan tersebut kembali lancar dilalui kendaraan.
“Kita akan evaluasi dulu topografinya gimana,
Setelah data lengkap baru kita tentukan. Evaluasinya diperkirakan satu bulan keluar,” Kata Dirjen Bina Marga Hedi Rahadian saat kunjungi lokasi longsor, Jumat (24/4/2020).
Hedi Rahadian memprediksi, ada dua opsi yang bisa dilakukan untuk pembangunan kembali infrastruktur yang rusak. Opsi pertama adalah dengan membangun jembatan, bisa juga memakai penahan tanah apabila jembatan tidak memungkinkan.
Akan tetapi, ia menginginkan penyebab longsor yang terjadi bisa dihentikan. Karena pembangunan infrastruktur di ruas jalan nasional ini akan sia-sia apabila kegiatan pertambangan disini masih terus berlanjut.
Namun yang paling penting saat ini disebutkan Hedi Rahadian, ruas jalan yang terputus ini segera disambung kembali dengan memasang polongan amco untuk mengalirkan air dari bukit kebawah, serta memasang jembatan bailey.
“Kerusakannya parah, harus dilakukan dulu penanganan darurat. Agar arus transportasi kembali terbuka dan masyarakat bisa menggunakannya kembali. Penyebab longsor harus dihentikan, tidak hanya merugikan negara dari sisi pembangunan infrastruktur, tapi juga merugikan masyarakat itu sendiri,”tukasnya
Sementara itu Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) III Padang Aidil Fiqri menerangkan, saat ini pihaknya sedang melaksanakan penanganan darurat, sebagai upaya mempercepat pembukaan akses kendaraan agar bisa dilalui dengan normal. Apalagi ini merupakan longsoran cukup parah menghabiskan badan jalan sepanjang 30 meter.
“Sekarang kami lagi bekerja. Longsor ini parah, badan jalan habis bergeser semua. Ada dua tahap penanganan darurat kita lakukan,” ujar Aidil.
Aidil Fiqri merinci, tahap pertama pekerjaan penanganan darurat adalah dengan membuka satu lajur jalan untuk dapat dilalui kendaraan dengan mengeruk bukit. Nantinya diberi polongan amco untuk mengalirkan air dari bukit.
Tahap kedua, pihaknya bakal memasang jembatan panel dengan bentang 45 meter terdiri dari dua bentang jembatan, satu bentang sepanjang 30 meter dan satu bentang lagi sepanjang 15 meter. Ditengahnya diberi pilar penyangga, karena memakai dua bentang.
“Memasang jembatan panel ini kita harus ekstra hati hati,sebab memakai pilar ditengah karena panjangnya bentang yang dipasang. Untuk membuat badan jalan alternatif serta menggeser material longsoran, kita mengerahkan dua excavator dan dua unit loader, “terang Aidil.
Ikut mendampingi Kasatker PJN II Sumbar Elsa Putra Friandi ST.MT, PPK 2.5 PJN II Sumbar Filino Kalani ST.MT, PPK Perencanaan P2JN Sumbar Opukenigara ST.MT .(*)