PADANG – FA tertuduh penilepan honor pelatih tinju Sumbar atas nama Efendi, menegaskan tak pernah menilep uang yang bersangkutan. Jika Efendi melaporkannya ke polisi, ia bakal laporkan balik atas dugaan pencemaran nama baik.
“Seharusnya, permasalahan ini idealnya diselesaikan dulu secara internal organisasi Pertina Sumbar. Jangan main lempar saja ke publik. Keluarga saya sudah tahu masalah ini dan mereka jadi malu. Kalau masalah internal organisasi ini sampai ke ranah hukum, saya bakal lapor balik,” ungkap FA kepada wartawan, Selasa (13/7).
Ditekankan FA, ia bukan menilep uang pelatih atas nama Efendi tersebut, tetapi meminta KONI Sumbar mempending pembayarannya. Perlu di ketahui dasarnya dilakukan pending, sebagai Sekum Pertina ia membuat surat pernyataan ke KONI Sumbar melalui juru bayar KONI Sumbar untuk menunda pembayaran sampai persoalan ini selesai.
Karena menurut FA, penetapan Efendi sebagai pelatih tinju Sumbar tidak sesuai mekanisme yang ada. Seperti Efendi tidak pernah direkomendasikan Pertina Sumbar berdasarkan rapat internal pengurus terlebih dahulu.
Kemudian surat usulan dari Pertina Sumbar ke KONI Sumbar keluar, ia juga tak mengetahui hal tersebut. Bahkan SK dari KONI Sumbar keluar dengan mencantumkan nama Efendi sebagai pelatih tinju juga tidak diketahuinya.
“Malahan SK dari KONI Sumbar yang keluar menurut saya juga tidak melalui mekanisme yang telah ditetapkan. Seperti dalam regulasi KONI 1 pelatih melatih 4 atlet. Bahkan penetapan Efendi sebagai pelatih tinju juga tidak dirapatkan Bidang Binpres KONI Sumbar. Saya Waketum II Bidang Binpres dan juga Ketua Tim Teknis malah tidak tahu sama sekali temtang masalah ini,”sebutnya.
Seharusnya kata FA, Efendi sebagai Wakil Ketua Pertina Sumbar memberi contoh teladan kepada atlet dan pelatih tinju di Sumbar. Karena dia mengambil hak yang bukan diperuntukkan untuk dirinya. Apalagi dia juga tidak pernah datang melatih sekalipun.
“Jangankan sebagai pelatih melihat atlet latihan saja tidak pernah. Wajarkah Effendi menerima. Efendi salah satu Wakil Ketua di Pertina Sumbar yang seharus menjadi contoh untuk insan tinju Sumbar. Di mana hati nurani Efendi, orang yang melatih dia yang enak menerima hak pelatih yang melatih selama ini,”ucap FA bersedih.
Pelatih Atlet Tinju PON Sumbar Soleman Yalmav menambahkan, keberadaan Efendi sebagai pelatih PON Sumbar tidak pernah melaksanakan tupoksinya sebagai pelatih.
Bahkan, ia Efendi juga tidak pernah mempelihatkan batang hidungnya, mulai Pelatprov Atlet PON Sumbar dimulai sejak Januari 2021.
“Jadi untuk apa Efendi ditunjuk pelatih, kalau dia tidak pernah melaksanakan tugasnya sebagai pelatih,” ujar Soleman yan diamini atlet tinju PON Sumbar Rola Laili Atika, yang pernah mendulang sekeping medali emas di Porwil Bengkulu 2019.
Pertanyakan Rencana Pemecatan dari Pertina Sumbar
Persoalan Ketum Pertina memecat FA menjadi tanda tanya besar bagi dirinya. Apalagi ia dituduh melecehkan, melanggar AD/ART Pertina tunjukan pasal dan ayatnya.
“Apa ndak terbalik ,Ketum Pertina Togi P Tobing yang melanggar melanggar AD/ART dengan semena mena menetapkan Effendi tanpa melalui keputusan rapat untuk menetapkan pelatih,”ulasnya.
Selama ini ia sudah menahan diri dengan persoalan stempel Pertina selalu dipegang Togi selaku Ketum, di mana mana ia selaku Sekum meminta untuk memegang tapi tidak pernah dihiraukan. Juga dalam membuat surat menyurat selalu Togi yang membuat.
Padahal ia sudah sampaikan ke Togi agar yang membuatnya nanti ketum tinggal koreksi dan tanda tangan, lagi tak dihiraukan. Jadi dalam hal ini seharusnya Togi selaku Ketum harus paham tata kelola oranganisasi, stempel dan surat diserahkan ke Sekum untuk menatanya. Bukan semua kepada Ketum dari administrasi sampai kepada keuangan.
“Semua hal tersebut sudah di atur dalam AD/ART Pertina. Jadi janganlah seorang Ketum melihat hal ini berdasarkan suka atau tidak suka dan atau lebih parahnya untuk kepentingan Ketum sendiri dalam hal ini,”urainya.(tim)