Febby Dt Bangso Apresiasi Irjen Teddy Minahasa Tuangku Bandaro Alam Kembalikan Senjata Pusaka Raja Pagaruyung
Padang, Intrust -Febby Dt Bangso mengapresiasi dan mengucapkan terimakasih yang setinggi – tingginya kepada Kapolda Sumbar Irjen Pol Teddy Minahasa Tuangku Bandaro Alam dengan kecintaannya yang luar biasa , sebagai simbol terhadap ketahanan budaya dengan mengembalikan tujuh senjata pusaka Raja Pagaruyung yang beliau rawat selama ini untuk dikembalikan di Istana Rajo Basa Pagaruyung.
Lebih lanjut FDB yang juga Korda Sumatera Barat Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia (SNKI) menyampaikan, apa yang dilakukan oleh Teddy Minahasa Tuangku Bandaro sebagai bentuk keteuladanan beliau menjunjung tinggi nilai seni dan nilai sejarah , master pieces yang telah dikembalikan ke istana Pagaruyung harus dijaga dan dirawat dengan baik.
Bila perlu ada naskah atau literasi tentang benda benda bersejarah yang maha karya tersebut sehingga bisa menjadi nilai tambah bagi orang yang berkunjung ke Sumatera Barat, khususnya ke Pagaruyung. Dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan dan edukasi senjata tradisional dan pusaka , Istana Pagaruyung bisa gelar pameran keris dan senjata traditional raja raja se nusantara.
“Selaku ninik mamak kita juga merasa malu hati karena masih banyak diantara kita yang mengkoleksi benda benda pusaka bernilai sejarah dan masih mencintai untuk dikoleksi secara pribadi dari pada dikembalikan pada tempat yang sepantasnya keris atau benda pusaka itu berasal,” ucap nya.
Febby Dt Bangso juga merasa miris sebab masih banyak benda benda pusaka asli kita yang berpindah tangan dan kini ada di Museum Singapore. Ia berharap ada edukasi dan upaya pelestarian menjaga benda benda pusaka tersebut sebagai bentuk kecintaan terhadap budaya dan nilai nilai luhur yang ada di dalamnya.
FDB yang juga Candidate Doktor Pariwisata saat ini sedang mengikuti tahap akhir PPRA LXIII LEMHANAS RI menyampaikan, perlu kecerdasan Pemda Tanah Datar melihat ini suatu peluang untuk pengembangan pariwisata budaya, kalau ingin menjadikan Luhak Nan Tuo sebagai pusat budaya Minangkabau.
FDB juga meyakini 7 buah senjata pusaka raja raja yang dikembalikan Kapolda memiliki pesan yang sangat dalam , yakni 7 lapis bumi dan 7 lapis langit , adat dan budaya tidak boleh terkikis sebab pergeseran budaya bisa saja membuat kehilangan ideologi.
“Bahkan pak kapolda beberapa waktu lalu membaiat kesetiaan terhadap NKRI dan Pancasila pada 1715 orang NII beberapa waktu lalu dan beliau menyatakan Padang sebagai kota khilafah. Hal itu jelas bertentangan dengan nilai nilai persatuan dan kesatuan , maka melalui seni dan budaya , kita dapat mencintai budaya dengan benar sebagai bentuk ketahanan budaya yang menjaga ideologi kita,” jelasnya.
Terimakasih pak kapolda , terimakasih Tuangku Bandaro Alam.(*)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.