Tanah Datar, majalahintrust.com – Ribuan warga Nagari Tabek Patah Kecamatan menyaksikan arak-arakan pawai budaya manjapuik marapulai salah satu budaya adat salingka nagari masyarakat Tabek Patah
Prosesi itu juga dihadiri Bupati Tanah Datar Eka Putra, Bupati Sisa Masa Jabatan 2020-2021 H. Zuldafri Darma, anggota DPRD kabupaten Tanah Datar, Kepala OPD, Camat se Tanah Datar, Wali Nagari se Kecamatan Salimpaung dan undangan lainnya.
Setelah pawai budaya acara dilanjutkan dengan penampilan tari massal yang diberi nama Tari Batobu. Berikutnya pemukulan gendang tambua oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra, SE, MM untuk menandai progam unggulan Satu Nagari Satu Event Festival Talago Kamba II yang digelar di objek wisata Batu Badindiang Tabek Patah resmi dibuka.
Bupati Eka Putra dalam sambutannya mengakui keindahan objek wisata Batu Badindiang memang sangat luar biasa bak sebuah permadani yang membentang di atas kayangan.
“Ini sangat indah. Dari sini kita bisa melihat jelas gunung Marapi yang berdiri menjulang ada di sebelah kita berdiri. Di kejauhan juga terlihat jelas Gunung Sago yang berdiri kokoh menjaga perbatasan antara Tanah Datar dan Lima Puluh Kota. Dari sini kita juga bisa melihat dengan jelas tiga luhak sekaligus yakni Luhak Nan Tuo, Luhak Agam dan Luhak Limopuluah,” ujar Bupati Eka Putra terpukau.
Bupati berharap, dengan digelarnya Festival Talago Kamba II ini objek wisata Batu Badindiang nagari Tabek Patah semakin dikenal oleh masyarakat luas, sehingga akan ramai dikunjungi oleh para wisatawan baik lokal dan mancanegara.
“Mudah-mudahan dengan adanya event ini, para teman-teman influencer dengan media sosialnya mempromosikan lokasi yang sangat indah ini, sehingga dengan cepat menyebar dan diketahui oleh masyarakat,” tegasnya.
Bupati Eka Putra juga menyampaikan apresiasi dan ucapan terima kasih kepada seluruh panitia yang terlibat dalam kegiatan ini. “Ini sangat luar biasa, tahun lalu pada festival Talago Kamba I diadakan ditempat berbeda dengan tahun ini. Artinya panitia dan anak-anak nagari sangat kreatif dan ini patut diapresiasi
Bupati juga menyarankan agar objek wisata Batu Badindiang ini nantinya bisa dikelola oleh anak nagari melalui Badan Usaha Milik Nagari (BUMNAG) atau kelompok sadar wisata nagari (pokdarwis). Dan kepada dinas terkait juga diminta untuk fokus melakukan pengembangan dan mempromosikan objek wisata ini.
Bupati juga menghimbau dan mengajak para pengunjung untuk mendatangi stand-stand UMKM yang telah disediakan oleh panitia event. “Mari kita belanjakan uang kita untuk belanja makanan-makanan tradisional yang dijual oleh para pelaku UMKM di nagari ini” ajak Bupati.
Sementara terkait permintaan Wali Nagari Tabek Patah tentang pembangunan jalan dan listrik, Bupati mengatakan bahwa sebelum diminta dirinya telah merencanakan untuk melakukan pemasangan jaringan listrik mulai dari Kandang Malabuang sampai ke Batu Badindiang ini.
“Sebelum pak Wali sampaikan, pak Dewan (Nurhamdi Zahari) telah menyampaikan kepada Saya dan Saya telah upayakan. Insya Allah tahun ini listrik sudah terpasang sampai disini,” tambah Bupati.
Sebelumnya, Wali Nagari Tabek Patah H. Krisman Dt. Rajo Nan Kayo berharap Pemerintah Daerah bisa mendukung pengembangan objek wisata Batu Badindiang yang saat ini masih membutuhkan perhatian lebih.
“Kami berharap Pak Bupati bisa membantu untuk pelebaran jalan menuju ke objek wisata ini dan juga jaringan listrik. Karena saat ini kondisi jalan masih sangat sempit sehingga sulit untuk kendaraan berselisih jalan. Selain itu, saat ini kami menggunakan genset untuk acara ini. Di sini Kami juga masih sangat membutuhkan beberapa fasilitas umum untuk menunjang objek wisata Batu Badindiang,” ujar Wali Nagari Krisman.
Tujuan utama Festival Talago Kamba II digelar di objek wisata Batu Badindiang tidak lain adalah untuk mengenalkan objek wisata Batu Badindiang kepada masyarakat luas. Sehingga nantinya objek wisata ini bisa ramai dikunjungi oleh wisatawan baik lokal maupun mancanegara.
“Saya menilai objek wisata Batu Badindiang ini memiliki keindahan alam yang sangat luar biasa. Namun saat ini kami masih kalah di bidang sarana dan prasarana penunjang. Untuk itu kami mohon kerjasama semua pihak sehingga objek wisata ini bisa kami kembangkan,” tambahnya.
Pada pelaksanaan Festival Talago Kamba II ini diharapkan masyarakat bisa kembali mengingat bahwa dulunya di nagari Tabek Patah merupakan daerah sentra penghasil gula tebu terbesar di kabupaten Tanah Datar.
“Dulu di sini merupakan sentra penghasil gula tebu/gula merah. Namun karena produksinya masih menggunakan cara-cara tradisional sehingga dinilai kurang mendukung ekonomi masyarakat sehingga sekitar tahun 1992 mayoritas penduduk beralih ke tanaman palawija. Saat ini ladang tebu yang ada disini tinggal kurang lebih seluas 8 hektare. Dari itu melalui event ini kami lakukan kembali penanaman tebu sebanyak 1.000 batang dengan harapan bisa mengembalikan nagari Tabek Patah sebagai sentra penghasil gula tebu,” tambah Krisman
Anggota DPRD kabupaten Tanah Datar Nurhamdi Zahari Dt. Indo Marajo Nan Bapayuang Ameh menyambung apa yang disampaikan Wali Nagari dan untuk mendukung program unggulan Pemerintah Daerah di bidang pariwisata mengharapkan kepada Pemda bisa memberikan perhatian khusus untuk pengembangan objek wisata Batu Badindiang.
“Bisa kita saksikan bersama begitu indahnya negeri ini. Dari sekian banyaknya objek wisata di Tanah Datar mungkin di sinilah pemandangannya yang terindah. Mudah-mudahan harapan kita bersama objek wisata Batu Badindiang ini ke depan bisa dilakukan pembangunan secara bertahap dan berkelanjutan, sehingga menjadi salah satu objek wisata terbaik di kabupaten Tanah Datar,” ujar Nurhamdi.
Pada acara tersebut juga dilakukan penanaman 1000 pohon tebu secara simbolis oleh Bupati Eka Putra. M.Dt
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.