Sawahlunto, Intrust – Dalam menjalankan Gerakan Nasional Aksi Bergizi, Pemko Sawahlunto memberikan Tablet Tambah Darah (TTD) untuk remaja putri di sekolah dalam upaya pencegahan terjadinya stunting pada bayi (gagal tumbuh karena kurang gizi), Rabu (26/10).
Kepala Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan KB (Dinkesdalduk-KB) Kota Sawahlunto Yasril mengatakan kegiatan ini termasuk dalam Gerakan Nasional Aksi Bergizi dalam mencegah stunting pada anak. Tujuan memberikan tablet penambah darah kepada remaja putri adalah agar mereka terhindar dari resiko kurang darah atau anemia.
“Untuk pelaksanaan perdana pemberian tablet penambah darah, pemko dan dinas melakukan gerakan ini di MTsN 2 Sawahlunto,” kata Yasril.
Ia juga menambahkan pemberian tablet darah ini merupakan bentuk pencegahan anemia dimana jika remaja putri terkena anemia, ketika mereka sudah dewasa risiko memiliki bayi stunting akan sangat tinggi saat melahirkan nanti.
“Setelah pencanangan ini, dengan koordinasi bersama Dinas Pendidikan dan Kemenag, pihak Dinas Kesehatan akan turun ke SMP/MTs dan SMA/SMK/MA untuk memberikan tablet penambah darah ini kepada remaja putri,” ujarnya.
Wakil Wali Kota Sawahlunto Zohirin Sayuti yang turut menghadiri kegiatan pemberian tablet penambah darah mengatakan pencegahan stunting termasuk dalam salah satu prioritas Pemko Sawahlunto dalam menyiapkan generasi penerus yang sehat dan kuat.
“Ada berbagai program yang dilaksanakan dalam pencegahan maupun penanganan stunting. Selain pemberian tablet penambah darah, juga ada program inovasi lain seperti rumah gizi, Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan lain-lain,” ujar Wawako Zohirin.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sawahlunto Dedi Wandra mengucapkan terima kasih kepada Pemko Sawahlunto yang telah mempercayakan MTsN 2 Sawahlunto sebagai sekolah pertama yang menerima program pemberian tablet penambah darah untuk remaja putri dari semua sekolah.
“Menjaga kesehatan termasuk bagian dari bentuk syukur dan ikhtiar merawat anugerah Allah SWT. Kali ini program tablet penambah darah ini termasuk salah satu ikhtiar dalam menjaga kesehatan, baik untuk generasi saat ini dan kemudian generasi yang akan datang,” tutur Dedi. tri
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.