Agam, majalahintrust.com – Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengajak segenap umat islam di Sumatera Barat untuk menyikapi fenomena gerhana matahari dengan melakukan shalat gerhana matahari atau Kusuf di Masjid dan Musholla pada lingkungan masing-masing.
“Ketika terjadi gerhana, sikapilah fenomena tersebut sesuai dengan tuntunan agama yakni dengan menunaikan sholat gerhana,” ucap Mahyeldi di Masjid Nurul Iman, Koto Tinggi, Nagari Duo Koto, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Rabu (19/4/2023)
Berdasarkan informasi dari para ahli, gerhana matahari diprediksi akan terjadi pada hari Kamis 20 April 2023. Di provinsi Sumatera Barat fenomena tersebut akan terlihat mulai pukul 09:48:41 sampai pukul 11:42:54 WIB, sedangkan perkiraan puncaknya terjadi pada pukul 10:44:09 WIB, dengan total durasi secara keseluruhan selama 1 jam 54 menit 13 detik.
Selanjutnya Gubernur menjelaskan, berdasarkan data astronomis dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), jenis gerhana yang akan terjadi besok adalah gerhana matahari hibrida yakni gerhana matahari total dan cincin terjadi secara bersamaan dalam satu waktu.
“Gerhana matahari hibrida ini terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat berada segaris,” sebutnya
Sehingga, matahari tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya. Sementara di tempat lainnya, piringan bulan teramati dari bumi sama dengan piringan matahari. Sehingga, matahari seakan-akan tertutupi bulan.
Ia juga mengingatkan, bagi masyarakat yang ingin melihat fenomena gerhana agar menggunakan alat semacam kaca mata khusus agar terhindar dari resiko yang bisa merusak mata.
“Mari kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT dan berdoa agar kita senantiasa istiqomah menjalankan nilai-nilai kebaikan dan terhindar dari marabahaya,” ajaknya.
Ada tiga hikmah dibalik peristiwan gerhana matahari, manusia harus belajar banyak dari fenomena gerhana bahwa Allah SWT menciptakan segala sesuatu dengan teratur dan seimbang. Yaitu : 1. Alam mengajarkan kita bersatu, 2. Mengingat kebesaran Allah, 3. Tanda hari Kiamat.
Fenomena gerhana matahari menjadi momen pembelajaran bagi umat manusia. Katanya, gerhana matahari merupakan pengingat bagi umat manusia bahwa sebegitu rapinya Allah SWT mengatur keseimbangan alam semesta.
“Semoga fenomena gerhana matahari dapat menambah akidah dan keimanan manusia kepada Allah SWT,” ujarnya.
Sesungguhnya seluruh alam semesta ini baik langit, bumi, planet, bintang, hewan, pepohonan, daratan, lautan, malaikat, jin, maupun manusia, semuanya tunduk kepada Allah SWT dan patuh kepada perintah kauniyah-Nya.
Allah SWT berfirman,
أَفَغَيْرَ دِينِ اللَّهِ يَبْغُونَ وَلَهُ أَسْلَمَ مَنْ فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ طَوْعًا وَكَرْهًا وَإِلَيْهِ يُرْجَعُونَ
Artinya:
“Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah menyerahkan diri segala apa yang ada di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun terpaksa.” (QS. Ali Imran [03]: 83)
Mahyeldi mengatakan, seluruh benda alam semesta ini tunduk kepada Allah, patuh kepada kekuasann-Nya, serta berjalan menurut kehendak dan perintah-Nya. Tidak satupun makhluk yang mengingkari-Nya.
Semua menjalankan tugas dan perannya masing-masing serta berjalan menurut aturan yang sangat sempurna. Penciptanya sama sekali tidak memiliki sifat kurang, lemah, dan cacat.
Senada dengan Gubernur Sumbar, Kadis Pertanian Agam, Afniwirman mewakili Bupati Agam juga mengajak masyarakat manfaatkan momentum gerhana matahari dengan melaksanakan sholat kusuf.
“Mari kita lakukan sholat kusuf secara bersama-sama di setiap Mushollah dan Masjid, agar kita mendapatkan berkah dan kampung kita terhindar dari musibah,” ujarnya.
Menurut Afniwirman, fenomena alam yang jarang terjadi itu juga bisa dimanfaatkan masyarakat meminta doa kepada Allah SWT untuk perlindungan dan kesejahteraan.
Pada kesempatan itu, Gubernur Sumbar juga menyerahkan bantuan untuk pembangunan Masjid Nurul Iman yang diberikan oleh Asisten III bidang Administrasi Umum, Andri Yulika sebesar Rp 50 juta. Kemudian diikuti oleh OPD di lingkup Pemprov Sumbar berupa Al-Quran dan kain sarung.
Selain itu dari Dinas Kesehatan Sumbar menyerahkan bantuan berupa makanan tambahan bergizi untuk balita sebanyak 200 kotak dan untuk Ibu hamil sebanyak 40 kotak untuk mengurangi angka stunting di Kabupaten Agam. ns-adpsb
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.