Padang, majalahintrust.com – Asosiasi Pengusaha Tambang (APETASBI) Sumbar melakukan audiensi dengan Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah, Senin (2/9/2024).
Dikesempatan itu, APETASBI Sumbar berdiskusi dengan Gubernur membahas soal tambang ilegal yang masih marak, sembari memberikan solusi.
Ketua APETASBI Sumbar Indrayeni kepada Mahyeldi mengakui, keberadaan tambang ilegal meresahkan dan mematikan ekonomi penambang yang memiliki izin.
Pasalnya menurut Indrayeni, tambang ilegal sangat merugikan pengusaha tambang berizin karena bisa menjual hasil tambang lebih murah.
Apalagi mereka tidak keluar biaya izin dan tidak bayar pajak. Sementara penambang legal pakai izin dan bayar pajak. Jelas harga mereka lebih murah.
“Sejujurnya keberadaan tambang ilegal ini menyulitkan kami. Namun dengan hadirnya APETASBI , mudah mudahan pengusaha tambang ilegal ini bisa mengurus legalitasnya,” ucapnya Senin (2/9/2024) saat audiensi, ikut juga Wakil Ketua Joni Efendi, Ketua Bidang Rosman Mochtar, Ketua Bidang Syukri Umar.
Indrayeni menjelaskan, tambang ilegal itu sudah marak dan selain merugikan pengusaha berizin juga merugikan daerah karena tidak bayar pajak.
Indrayeni mengatakan pihaknya telah membentuk asosiasi yang dinamai Asosiasi Pengusaha Tambang Sumbar Indonesia. Asosiasi ini didirikan untuk memerangi tambang ilegal dengan cara merangkul agar pengusaha tambang itu mengurus izinnya.
Indrayeni juga meminta Pemprov Sumbar agar mempermudah pengusaha untuk mengurus izin tambangnya.
Sementara Penasehat APETASBI Sumbar Brigjen (Purn) TNI Manofariandi mengatakan tambang ilegal dibeking oleh oknum aparat sehingga bisa beroperasi.
“Sudah pasti dibeking. Namun kita dari organisasi akan berusaha merangkul mereka agar bisa mengurus izinnya. Kita sama-sama bermain fair,” jelas Manofariandi.
Menurut Manofariandi, bagi mereka yang membandel dibutuhkan ketegasan dari pejabat daerah untuk memberantasnya.
Gubernur Sumbar Mahyeldi menyambut baik kedatangan pengusaha tambang berizin ke rumah dinasnya. Mahyeldi pun berkomitmen untuk memberantas tambang ilegal di Sumbar.
“Sudah banyak yang saya tutup tambang ilegal itu. Harus diakui memang ada yang beking mereka, tapi saya koordinasi dengan banyak pihak,” kata Mahyeldi.
Dia juga sudah berkoordinasi dengan Pangdam Bukit Barisan untuk memberantas tambang ilegal ini. “Saya komunikasi dengan Pangdam. Pangdam menyambut positif. Ini harus diberantas,” pungkas Mahyeldi.(ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.