PADANG — Himpunan Alumni Sekolah Teknologi dan Analis (HASTA) Pusat, melaksanakan Kongres IV yang mengangkat tema “Dengan Kongres IV HASTA Kita Pererat Tali Silaturahmi Sesama Anggota HASTA” dibuka secara resmi oleh Gubernur Sumbar H. Mahyeldi Ansharullah, Minggu (27/6/2021) di Pangeran Beach Hotel Padang.
Hadir dalam kongres tersebut Ketua Panitia Kongres IV, H. Irwandi Yusuf, SH, dan Ketua HASTA 2013-2018, H. Jamaris, ST dan peserta HASTA, baik secara luring dan daring.
Dalam sambutannya, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah mengajak Himpunan Alumni Sekolah Teknologi dan Analis (HASTA) ikut berpartisipasi membangun daerah.
HASTA satu satunya ada di Indonesia yang berada di Sumbar bisa menunjukan sensitivitas sosialnya dengan memberikan dukungan dan topangan kepada pemerintah dalam pelaksanaan kebijakan dan berbagai perogram yang telah direncanakan.
“Kepada para HASTA untuk terus tampil sebagai sumberdaya manusia yang handal di Ranah Minang, menjadi pribadi yang siap mengabdikan diri untuk kemajuan masyarakat daerah dan bangsa sesuai dengan kapasitas di manapun ranah pengabdian saat ini,” ujar Mahyeldi.
Selanjutnya Gubernur Mahyeldi apresiasi keberadaan SMAK dan SMTI, yang sebelumnya bernama SMAKPA. Karena, dari dulunya, tamatan SMAKPA dijamin masuk dunia kerja.
“Saat ini telah berganti menjadi SMAK dan SMTI, itu sama saja. Tamatan SMAK dan SMTI lebih ada jaminan mendapatkan dunia kerja. Sekolah seperti inilah yang dapat mengurangi pengangguran,” katanya.
Gubernur Mahyeldi juga mengapresiasi semangat Maigus Ma’aruf, tokoh pendiri SMAKPA. Karena dengan semangat dan kegigihannya, berhasil mendirikan SMAKPA walau pernah tidak disetujui oleh Menteri Pendidikan kala itu.
“Alasannya di Sumbar tidak memiliki industri. Karena kegigihan beliau, akhirnya menteri menyetujui. Alhamdulillah, hingga kini SMAKPA tetap hadir di Sumbar, ditambah lagi dengan adanya SMTI,” ungkapnya.
“Semoga sekolah ini semakin memperlihatkan perannya dalam mengurangi pengangguran,” imbuhnya.
Selain itu, Gubernur Mahyeldi dalam sambutanya mengatakan bahwa saat ini, indeks ketahanan pangan saat ini sangat rendah. Faktor pemicunya, karena masyarakat lebih suka membeli dari memproduksi. Akibatnya, ketersediaan pangan di rumah rumah penduduk sering tidak ada.
“Faktor tidak adanya ketersediaan pangan di rumah ini juga membuat imun kita turun, karena berkurangnya kenyamanan kita,” ucap Mahyeldi.
Sementara itu, Ketua Umum HASTA Sumbar H. Jamaris, ST mengatakan, bahwa eksistensi pendidikan teknologi dan analis terus meningkat, apalagi perkembangan dunia abad 21 ditandai dengan pemanfaatan teknologi dan analisa termasuk di dunia pendidikan.
Fenomena seperti ini menjadi tugas dan pekerjaan rumah yang besar bagi HASTA untuk melakukan inovasi dalam teknologi dan bisa memberikan kontribusi bagi daerah provinsi Sumbar.
Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa Kongres IV tertunda beberapa waktu, walaupun panitia kongres sudah terbentuk sejak 2018 lalu.
“Karena berbagai kesibukan, maka kongres tertunda. Lalu pada akhir 2019, kepanitiaan lama dibubarkan lalu dibentuk panitia baru yang diketua oleh Bapak Irwandi Yusuf,” sebut Jamaris.
Adapun sejarah terbentuk Hasta ini ada akhir tahun 1971 berembuk alumni 71 dihadapan Pak Abdul Muis (guru SAKMA STMA Padang), membangun persatuan alumni yang diusulkan dengan namanya Himpunan Alumni Sekolah Teknologi dan Analis ( HASTA).
“Kami sangat bangga bisa berkumpul kembali dengan para alumni pada kesempatan ini,” ucap Jamaris.
Selanjutnya Jamaris menyampaikan, bahwa HASTA ini adalah sebuah Himpunan Alumni yang mewadahi 2 sekolah jadi 1, maksudnya 2 sekolah yaitu SMK SMAK Padang dan SMTI Padang, Alumninya jadi satu yaitu HASTA, dan satu satunya alumni di Indonesia.
Pada Kongres HASTA yang ke IV ini. Dimana di kongres ini selain akan memilih ketua Hasta periode 2021-2026 juga akan melakukan perbaikan atau amandemen terhadap AD/ART HASTA.
“Mungkin inilah satu satunya di Indonesia, dimana dua sekolah yang alumninya bergabung jadi satu dan bernaung di bawah HASTA,” ujar Jamaris.(*)