Padang, majalahintrust.com – Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansyarullah meresmikan penambahan nama Masjjid Raya Sumatera Barat menjadi Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi Sumatera Barat. Peresmian penambahan nama itu bertepatan dengan peringatan 1 Muharram 1446H atau Minggu siang (7/7).
Peresmian penambahan nama masjid itu berlangsung semarak. Selain diikuti oleh dua orang mantan Gubernur Sumbar – Gamawan Fauzi dan Irwan Prayitno – acara juga dimeriahkan kehadiran keluarga Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi yang berjumlah sekitar 58 orang. Acara juga diikuti Ketua MUI Sumbar Buya Gusrizal Azhar, Forkopimda Sumbar, dan banyak lagi tokoh-tokoh lain hadir pada saat bersamaan.
Pada saat memberikan sambutan Mahyeldi mengatakan ada kesalahan persepsi di masyarakat selama ini. Banyak yang beranggapan nama Masjid Raya adalah adalah nama yang sudah syah di mata masyarakat. Padahal sesuai keputusan Mentri Agama Nomor 394 tahun 2024, tipologi masjid di Indonesia yakni ada tiga macam. Yaitu Masjid Negara yang berkedudukan di ibukota Negara, masid raya ditetakan pemerintah provinsi dan masjid besar yang berkedudukan di ibukota kabupaten,
“Jadi nama Masjid Raya Sumatera Barat baru merujuk pada tipologi dan nama provinsi tempat masid itu berada. Sedangkan nama masjid itu sendiri belum ada. Barulah sekarang ditetapkan nama masjid tersebut yaitu Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi Sumatera Barat,” ujar Mahyedli,
Pada bagian lain keluarga atau keturunan Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi juga telah memberikan izin penggunaan nama itu. Bahkan 58 orang keturunan Beliau hingga generasi ke 7 telah berada di Sumbar untuk meresmikan pemakaian nama masjid tersebut.
“Harusnya kita di Sumatera Barat ini bangga bahwa nama masjid kita Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. Apalagi Beliau pernah menjadi Imam Besar di Masjidil Haram dan menjadi guru besar bagi banyak ulama besar di Indonesia seperti KH. Ahmad Dahlan, KH Hasyim Asyhari. Kedua murid Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi itu melahirkan Muhammadiyah dan NU,” tambah Mahyeldi..
Banyak lagi ulama besar asal Sumbar yang menjadi murid langsung dari Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi . Di antaranya Haji Abdul Karim Amarullah atau Haji Rasul (Ayah Buka Hamka), Syekh Muhammad Jamil Jambek, Syekh Sulaiman Ar-Rasuli, Syekh Abbas Qadhi, Syekh Abbas Abdullah, Syekh Ibrahim Musa hingga Syekh Hasan Maksum.
Irwan Prayitno Gubernur Sumbar sebelum Mahyeldi mengakui bahwa memang teramat banyak masalah yang didapatkannya saat pembangunan masjid ini. “Namun saat itu, saya bertekad untuk tetap menyelesaikannya. Alhamdulillah, semuanya berjalan apa adanya dan masjid itu selesai,” ujar Irwan Prayitno.
Gubernur Sumbar sebelum Irwan Praytno, Gamawan Fauzi yang juga Menteri Dalam Negeri 2009-2014, membuka rahasia pembangunan masjid tersebut. Pertama di sepanjang Alang Laweh sampai ke Tabing belum ada masjid yang pantas untuk rombongan besar terutama bila kita kedatangan tamu negara. Kedua, kalau pun kita mengirim kartu lebaran, masa gambarnya masih jam gadang yang di Bukittinggi. Dan ketiga, kalaupun ada masjid yang pantas untuk rombongan besar itu yaitu Mesjid Raua di Birugo Bukittinggi. Dan yang keempat perlu adanya masjid raya guna menjadi pusat kegiatan keagamaan di Sumatera Barat ini.
“Bahkan saya berani menegaskan, uang pembangunan Kantor LKAAM dan MUI yang ada di lingkungan masjid ini, justru bukan berasal dari BNBP. Sebaliknya uang Rp 500 milyar yang digunakan untuk membangun masjid ini adalah uang bantuan Arab Saudi yang sampai ke Indonesia dan dititipkan lewat BNPB. Itulah yang membuat seakan-akan BNPB lah yang membantu pembangunan masjid kita itu. Saya bisa garansi hal itu,” ujar Gamawan.
Selesai acara peresmian, langsung ditandai dengan pemencetan sirine secara bersama-sama, sembari membuka selubung papan nama masjid yang baru, yaitu Masjid Raya Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. Acara juga diwarnai dengan penyerahan buku tentang kisah Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi karya Khairul Jasmi, pemberian bantuan untuk korban bencana alam serta penyerahan bantuan tikar sholat dari keluarga besar Syekh Ahmad Khatib Al Minangkabawi. ns-adpsb-dskmf
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.