Padang – Hari Bakti PU setiap tahunnya pada 3 Desember diperingati oleh insan PUPR seluruh Indonesia, dalam rangka memperingati perjuangan orang PU di masa menghadapi penjajahan Belanda, sehingga menyebabkan tujuh orang syuhada gugur dalam pertempuran di Gedung Sate Bandung.
Pada kegiatan Hari Bakti PU Ke 76 tahun 2021, menjadi hari yang berbeda juga bagi Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sumatera Barat dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Karena diisi dengan peresmian Surau BPJN Sumbar dan peresmian Monumen Kenangan Perjuangan BPJN Sumbar.
“Alhamdulillah, sekarang ini BPJN Sumbar sudah memiliki tempat ibadah yang representatif, yakni Surau BPJN Sumbar. Sebelumnya surau ini juga ada, akan tetapi kurang nyaman untuk kita melaksanakan ibadah dan terkesan angker. Mushala itu harus bersih, indah dan wangi,”kata Kepala BPJN Sumbar Syahputra A Gani kepada Majalah Intrust.
Pria yang akrab disapa Putra ini sedikit bercerita, pada saat baru bertugas di BPJN Sumbar di Bulan Februari, ia memandang dua mushala kurang begitu bagus. Mushala di bagian belakang tidak ada dinding dan kotor. Mushala di bagian tengah sangat kecil dan pengap.
“Dengan melihat keadaan yang demikian, saya merasa kondisi dua mushala ini tidak memungkinkan untuk shalat. Akhirnya semua unsur di BPJN Sumbar bahu membahu membangun mushala baru ini. Alhamdulillah setelah di bangun sejak Maret, selesai juga di Desember ini, dalam keadaan baik,”ucapnya.
Pihaknya berharap Surau ini bisa dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin untuk menabung pahala guna mempersiapkan bekal kelak di akhirat. Bisa jadi kedepan Surau ini digunakan untuk kita semua melaksanakan shalat berjamaah, melaksanakan pengajian dan majelis taklim, serta melaksanakan subuh mubarokah.
Resmikan Monumen Perjuangan
BPJN Sumbar mendirika monumen perjuangan berupa truk untuk kegiatan pembangunan infrastruktur, sebagai bagian dari perjuangan Orang PU membangun infrastruktur di Tanah Air.
“Truk yang dipajang adalah truk berukuran besar berwarna kuning yang dikeluarkan pada tahun 1950. Inilah salah satu peralatan penunjang yang digunakan Orang PU untuk membangun infrastruktur dimasa lalu,”ucap Gani.
Selain itu kata Putra, selama ini tidak ada ikon yang bisa ditonjolkan di BPJN Sumbar. Bahkan orang yang mencari kantor BPJN Sumbar pun tidak tahu keberadaan kantor tersebut, sehingga hanya berpatokan kepada RS Tentara Reksodiwiryo.
“Saya mengambil pengalaman dengan driver gojek ketika saya pesan makanan. Driver ini tidak tahu sama sekali dengan Kantor BPJN Sumbar. Nah jika sebelumnya orang tidak tahu dengan Kantor BPJN Sumbar, mudah mudahan dengan adanya tugu perjuangan yang ada mobil tua keren ini, kedepan masyarakat bisa mengenal BPJN Sumbar,”pungkasnya. (Ridho)
Komen yang ditutup, tetapi jejak balik dan ping balik terbuka.